Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Filipina,
Rodrigo Duterte, mengancam akan memenjarakan lawan-lawannya yang berani mencoba memakzulkan dia.
"Saya? Dimakzulkan? Saya akan penjarakan mereka semua. Mencoba untuk memakzulkan saya, saya akan memenjarakan mereka. Keparat," kata Duterte kepada wartawan di Manila, Jumat (28/6).
"Saya tantang Anda untuk melakukannya. Anda ingin memaksa saya untuk melakukannya? Baik. Anak pelacur, saya akan melakukannya (memenjarakan kalian). Ya, coba saja."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte melampiaskan amarahnya itu di tengah protes, terutama dari komunitas nelayan dan oposisinya.
Ia diduga berpihak pada Beijing terkait insiden penenggelaman kapal ikan Filipina oleh China pada 9 Juni lalu. Insiden itu terjadi di dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Manila.
Alih-alih mengecam langkah China itu, Duterte malah menggemakan klaim Beijing yang menyebut bahwa peristiwa itu merupakan "kecelakaan, bukan penyerudukan yang disengaja."
Ia juga tak menyinggung sikap nelayan China yang sering berlayar ke perairan Filipina, terutama di Laut China Selatan yang selama ini diklaim sepihak oleh Beijing.
Sejumlah oposisi Duterte, seperti mantan hakim tinggi dan eks menteri luar negeri Filipina, menganggap respons sang presiden terkait insiden itu melanggar konstitusi dan layak dimakzulkan.
Sementara itu, laporan Anggota Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia mencaci kepemimpinan Duterte yang dianggap penuh dengan ancaman dan retorika agresif.
Lembaga itu juga menganggap Duterte kerap menuduh hingga mengancam lawan-lawannya sebagai "upaya disengaja memberangus kritik dan sistem check and balance."
Namun, juru bicara kepresidenan, Salvador Panelo, menganggap pernyataan Duterte hanya bentuk kekesalan karena menganggap orang-orang tak dapat melihat upayanya menempatkan kepentingan Filipina sebagai prioritas.
"Dia tidak bisa mengerti mengapa orang-orang menentang kebijakannya," kata Panelo kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
(rds/has)