Erdogan Beli Rudal Rusia, Trump Ancam Pulangkan Pilot Turki

AFP | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jun 2019 13:39 WIB
Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa keputusan Turki membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia sebagai masalah.
Presiden AS Donald Trump mangkel karena Turki membeli sistem pertahanan dari Rusia. (MANDEL NGAN / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut keputusan Turki membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia sebagai "masalah."

Trump mengatakan ini langsung kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ketika keduanya bertemu di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang.

Washington telah menegaskan mereka menentang pembelian sistem S-400 dari Rusia itu, dan memberikan tenggat waktu hingga 31 Juli untuk membatalkan kesepakatan tersebut. AS juga mengatakan sistem tersebut tidak bersesuaian dengan partisipasi Turki di program jet tempur F-35.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump juga menyebut dirinya telah menegaskan hal itu saat berbicara dengan Erdogan di Osaka.

"Tidak salah lagi, ini adalah masalah," kata Trump. "Ini tidak baik. Ini tidak baik."

Namun Trump mengatakan bahwa Turki adalah "teman bagi negara kami... Kami adalah mitra dagang yang besar dan kami akan menjadi lebih besar."

Washington mengatakan jika sampai 31 Juli Turki tidak membatalkan perjanjian tersebut, Ankara akan diblok untuk membeli jet tempur F-35, dan pilot-pilot Turki yang saat ini sedang berlatih di AS akan dikeluarkan.

Pembelian sistem rudal dari Rusia sendiri memancing keheranan dari beberapa sekutu Turki di NATO dan memantik kemarahan di Washington. Mereka memperkirakan Turki akan memiliki sistem pertahanan udara dari American Patriot.

Namun Turki tetap berkomitmen menuntaskan perjanjian pembelian itu dan Erdogan pada awal bulan ini mengatakan: "kami telah menyelesaikan perjanjiannya. InsyaAllah, sistem ini akan diantarkan ke negara kami bulan depan."

Erdogan yang telah bertemu dengan presiden Rusia Vladimir Putin juga mengatakan kesepakatan dengan Rusia itu "sangat penting" bagi Turki. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER