Kisah WNI Diterpa Gelombang Panas di Eropa

CNN Indonesia
Minggu, 30 Jun 2019 12:32 WIB
Gelombang panas yang menerpa Eropa juga dirasakan oleh seorang warga negara Indonesia di Jerman, Indah D Puspitasari.
Ilustrasi. (AFP Photo/Philippe Huguen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelombang panas yang menerpa Eropa juga dirasakan oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) di Jerman, Indah D Puspitasari.

Di Hamburg, tempat tinggal Indah selama beberapa tahun terakhir, temperatur cuaca tidak menentu dan sempat mencapai 31 derajat.
Indah, yang kerap disapa Pipit, menuturkan cuaca ekstrem bahkan membuat acara festival musim panas di lingkungannya dibatalkan.

"Di Hamburg panas sekali, bahkan Summerfest di tempat kerja saya sampai dibatalkan karena terlalu panas di luar," kata Pipit kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suhu tidak menentu, pekan lalu sempat mencapai 33 derajat celsius, tapi sekarang sedang turun. Akibatnya warga jadi banyak yang terserang flu. Kadang-kadang, suhu juga tiba-tiba rendah menjadi 19-11 derajat celsius pada malam hari."
Bagi Eropa, musim panas tahun ini disebut sebagai yang paling ekstrem dalam sejarah. Fenomena gelombang panas yang "menghampiri" Benua Biru itu menjadikan temperatur mencapai yang tertinggi dalam sejarah.

Sejumlah kota di Eropa telah mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem ini.

Dilansir The Guardian, otoritas telah mengeluarkan peringatan bahwa cuaca bisa mencapai 40-45 derajat celsius di sejumlah wilayah.

Di Jerman, temperatur tertinggi mencapai 38 derajat celsius di Coschen, kota yang berdekatan dengan perbatasan Polandia.

[Gambas:Video CNN]

Otoritas setempat juga mengeluarkan batas kecepatan berkendara 120 kilometer per jam di Saxony-Anhalt karena jalanan 'meleleh' akibat suhu ekstrem.

Selain di Hamburg, sejumlah koridor rel kereta di dekat Rostock, Laut Baltik, juga dilaporkan melengkung akibat panas.

Kepolisian Brandenburg bahkan terkejut lantaran mendapati seorang pengemudi motor berkendara sambil telanjang.



Sementara itu, di Prancis, ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama sampai ditunda karena cuaca panas. Beberapa sekolah bahkan meliburkan diri sampai akhir pekan ini. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER