Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin
Hong Kong, Carrie Lam, berjanji tidak akan mengabaikan gelombang aksi
demonstrasi yang terjadi belakangan ini. Menurut dia situasi itu memperlihatkan dia harus benar-benar mendengarkan aspirasi kaum muda dan segenap warga.
"Hal ini membuat saya menyadari sepenuhnya, sebagai politikus, harus terus mengingatkan diri sepanjang waktu akan pentingnya memahami keinginan masyarakat," kata Lam dalam pidato peringatan 22 tahun penyerahan Hong Kong kepada China, seperti dilansir
Associated Press, Senin (1/7).
"Saya akan terus mempelajari hal ini dan memastikan pemerintah di masa mendatang lebih dekat dan tanggap terhadap aspirasi, pendapat dan kritik dari masyarakat," ujar Lam.
Upacara itu tetap digelar meski cuaca Hong Kong dalam keadaan gerimis. Dalam peringatan itu bendera China dan Hong Kong dikibarkan bersama-sama, diiringi dengan parade helikopter dan armada laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, aksi unjuk rasa mengiringi peringatan ini sejak pagi hari waktu setempat. Para demonstran berusaha menutup kawasan Alun-alun Golden Bauhinia yang menjadi lokasi upacara.
Akan tetapi, polisi lebih dulu mencegah pergerakan para demonstran. Sempat terjadi bentrokan kecil antara para pengunjuk rasa dan polisi anti huru-hara karena massa merangsek mendekati lokasi upacara.
Akan tetapi, polisi memukul mundur mereka menggunakan pentungan dan semprotan merica, tetapi dilawan massa menggunakan payung.
[Gambas:Video CNN] (ayp/ayp)