Pertemuan Trump-Kim Jong-un Diharapkan Picu Perdamaian Korea

CNN Indonesia
Senin, 01 Jul 2019 11:53 WIB
Korsel berharap pertemuan Trump dan Kim Jong-un berlanjut dengan perundingan denuklirisasi dan pencabutan sanksi.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Zona Demiliterisasi (DMZ). (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan berharap momentum pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, di Zona Demiliterisasi (DMZ) terus dipertahankan. Mereka sangat menginginkan hal itu bisa memicu perundingan damai dan penyatuan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang mandek, akibat terhentinya negosiasi pencabutan sanksi dan pelucutan senjata nuklir antara Korut dan AS.

"Pertemuan Trump dan Kim menjadi harapan baru terhadap negosiasi pelucutan senjata nuklir dan pencabutan sanksi, dan bisa menguntungkan Seoul demi mempertahankan momentum dialog dan kerja sama dengan Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Penyatuan Korea Selatan, Lee Sang-min, seperti dilansir Associated Press, Senin (1/7).
Di sisi lain, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, juga berharap pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un kemarin menjadi titik tolak kelanjutan proses denuklirisasi. Dia juga menyatakan ingin supaya hal ini benar-benar menjadi pembuka jalan perdamaian di Semenanjung Korea.

"Jepang selalu mendukung proses perundingan AS dan Korea Utara sejak pertemuan di Singapura. Saya harap pertemuan itu bisa membuat kemajuan ke arah lebih baik," kata Abe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung ketika Trump tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan selepas menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juli.

Setelah bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in, Trump lalu bertolak ke DMZ untuk bertemu Kim Jong-un. Pertemuan di DMZ juga terjadi sehari setelah Trump mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Kim Jong-un di akun Twitter sehari sebelumnya.
Mengawali pertemuan singkat mereka, Kim Jong-un dan Trump berjabat tangan di wilayah DMZ, tepat di atas perbatasan antara Korut-Korsel. Mengenakan setelan jas berwarna biru tua dan dasi merah, Trump berjalan dari wilayah DMZ bagian Korsel mendekati perbatasan Korut.

Di sisi lain, Kim Jong-un dengan setelan safari khasnya berwarna hitam juga terlihat berjalan mendekati Trump dari wilayah DMZ bagian Korut. Keduanya lantas berjabat tangan dan bertukar sapa.

Tak berapa lama, Kim Jong-un mengajak Trump melangkah maju untuk masuk ke wilayahnya sebelum melakukan jabat tangan dan sedikit perbincangan lainnya.

Momen tersebut menandakan Trump merupakan Presiden AS pertama yang berhasil menginjakkan kaki di tanah Korut.

Pertemuan mereka kemarin berlangsung ketika negosiasi AS-Korut soal denuklirisasi masih menemui jalan buntu.

[Gambas:Video CNN]

KTT Kim Jong-un dan Trump yang kedua di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu gagal menghasilkan kesepakatan bersama.

Namun, Trump mengaku ia dan Kim Jong-un sepakat melanjutkan pembicaraan denuklirisasi setelah pertemuan singkat mereka kemarin. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER