Jakarta, CNN Indonesia -- Alek Sigley, pelajar
Australia yang sempat ditahan secara misterius oleh
Korea Utara, mengaku sangat bahagia bisa bertemu dengan istrinya di Jepang setelah dibebaskan pada Jumat (5/7).
"Saya sangat senang kembali dengan istri saya, Yuka, dan telah memberi tahu keluarga saya di Perth dan meyakinkan mereka bahwa saya dalam kondisi baik," ujar Sigley dalam pernyataan yang dirilis setelah ia tiba di Jepang.
Namun, dalam pernyataan kepada
Reuters tersebut, Sigley tak membahas sama sekali mengenai semua yang ia alami selama di Korut.
"Saya berniat untuk kembali ke kehidupan normal. Saya hanya ingin setiap orang tahu bahwa saya baik-baik saja," ujar Sigley.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir pernyataannya, Sigley mengucapkan terima kasih kepada Australia dan Swedia, selaku perwakilan pemerintah negaranya di Korut.
Pembebasan Sigley ini masih menyisakan sejumlah tanda tanya terkait kasus yang menimpa warga Australia itu di Korut.
Diplomat Swedia yang membantu pembebasan Sigley, Kent Harstedt, juga menolak untuk membeberkan kasus tersebut.
"Satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah kami menyambut baik bahwa Korea Utara bersedia mendengarkan argumen kami dan masalah ini dapat diatasi dengan cepat. Saya pikir ini baik bagi semua pihak terkait," ucap Harstedt.
Pemerintah Australia juga enggan berkomentar. Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, hanya berpesan agar Sigley tak kembali ke Korut.
"Saya tidak berpikir dia (Sigley) akan menempatkan dirinya kembali dalam situasi itu," katanya.
(has/has/has)