Putra Mantan Menteri Korea Selatan Membelot ke Korea Utara

CNN Indonesia
Senin, 08 Jul 2019 18:10 WIB
Choe In-guk yang merupakan mantan anak menteri Korsel, Choe Tok-sin, diduga membelot ke Korut melalui negara ketiga.
Ilustrasi suasana ibu kota Pyongyang, Korea Utara. (KIM Won Jin / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Putra mantan menteri Korea Selatan Choe Tok-sin, Choe In-guk, memutuskan membelot ke Korea Utara dan berniat mengabdikan sisa hidupnya demi reunifikasi antara Korsel dan Korut. Choe sempat melarikan diri ke Amerika Serikat sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya ke Pyongyang.

Keputusan ini dilakukan Choe mengikuti jejak kedua orang tuanya yang 30 tahun silam. Mereka membelot ke Pyongyang pada 1980-an silam.
"Untuk tinggal dan mengikuti negara di mana saya merasa bersyukur adalah jalan untuk melindungi kehendak yang ditinggalkan orang tua saya. Jadi saya memutuskan untuk tinggal di Korea Utara secara permanen, meskipun terlambat," kata Choe.

Choe bahkan berjanji untuk melanjutkan apa yang sempat dikerjakan oleh orang tuanya terkait proses reunifikasi kedua negara Korea itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar kepergian Choe juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian Unifikasi Korsel. Mereka melaporkan pada Senin (8/7) bahwa putra mantan menteri Korsel itu tiba di Pyongyang pada Sabtu (6/7) pekan lalu.

Kantor berita Korea Selatan, Newsis, juga melaporkan bahwa kunjungan Choe ke Pyongyang tersebut tidak mendapat persetujuan.

Padahal, menurut peraturan yang berlaku, setiap warga Korsel harus memperoleh izin dari Seoul dan Pyongyang sebelum melewati perbatasan kedua negara.

Choe diyakini telah melakukan perjalanan melalui negara ketiga guna menghindari larangan tersebut.
Sementara itu, sejumlah foto yang diunggah kantor berita Korut, Uriminzokkiri, memperlihatkan kedatangan Choe yang disambut dengan sebuah karangan bunga yang diberikan oleh sejumlah pejabat Korut.

Seperti dilansir dari media Rusia, RT.com, sesaat setelah menginjakkan kaki di Pyongyang, Choe memberikan pernyataan bahwa dirinya menyesal karena tidak menetap di Korut lebih awal. Ia juga memuji para pemimpin tertinggi Korut mulai dari Kim Il-sung, Kim Jong-il dan Kim Jong-un yang sekarang menduduki kursi pemerintahan.

Choe telah beberapa kali mengunjungi Korut dengan alasan kemanusiaan dan kunjungannya itu juga mendapat izin dari pihak Seoul. Menurut Kementerian Unifikasi Korsel, Choe telah melakukan kunjungan ke Pyongyang sebanyak 12 kali sejak 2001 silam, termasuk ketika menghadiri upacara pemakaman ibunya pada 2016 dan acara peringatannya pada dua tahun berikutnya.

Kedua orang tua Choe, Choe Tok-sin dan Ryu Mi-yong telah lebih dulu membelot ke Pyongyang akibat berseteru dengan Presiden Korsel, Park Chung-hee, yang memerintah pada 1970-an silam.

Mereka kemudian sempat pindah ke AS pada 1976 hingga akhirnya menetap di Korut pada 1980-an, setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korut masa itu, Kim Il-sung, seperti dilansir Associated Press.

[Gambas:Video CNN]

Choe Tok-sin akhirnya diangkat sebagai wakil kepala Komite Pyongyang untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Sementara, sang istri menjabat sebagai ketua partai kecil Korut dan sempat menerima sejumlah penghargaan bergengsi dari pemerintah setempat. (ajw/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER