Kremlin Kecam Presenter TV yang Hina Putin dan Warga Rusia

CNN Indonesia
Senin, 08 Jul 2019 18:45 WIB
Rusia mengutuk serangkaian hinaan yang dilontarkan presenter televisi Georgia terhadap Presiden Vladimir Putin dan warga Negeri Beruang Merah tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sputnik/Sergey Bobylev via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mengutuk serangkaian hinaan yang dilontarkan presenter televisi Georgia terhadap Presiden Vladimir Putin dan warga Negeri Beruang Merah tersebut, Senin (8/7).

Pernyataan itu diutarakan Kremlin menanggapi ucapan presenter televisi Rustavi 2, Giorgi Gabunia, yang menyebut bahwa warga Rusia adalah budak.

Hinaan itu dilontarkan Gabunia saat membawakan acara berjudul Post Scriptum. Dengan menggunakan bahasa Rusia, Gabunia memerintahkan seluruh warga Negeri Beruang Merah untuk angkat kaki dari Georgia, wilayah pecahan Uni Soviet.

Kedua negara pernah terlibat perang singkat pada 2008 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menganggap ini sebagai serangan verbal dan provokasi terbuka dari pihak Georgia yang radikal dan ditujukan untuk merusak hubungan Rusia-Georgia," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Insiden keterlaluan ini merupakan contoh jelas tindakan yang digagas oleh gerakan fanatik anti-Rusia."

Dilansir Reuters, hubungan antara Georgia-Rusia terbilang cukup dekat. Georgia menjadi salah satu tujuan favorit warga Rusia untuk menghabiskan waktu liburan.

Namun, relasi antara kedua negara merenggang sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah protes anti-Rusia berlangsung di Tbilisi. Protes itu berlangsung ketika anggota parlemen Rusia, Sergei Gavrilov, diundang untuk berbicara di depan petinggi parlemen Georgia.

Unjuk rasa itu dilakukan sebagai bentuk protes warga Georgia terhadap kehadiran pasukan militer di Georgia pasca perang 2008 lalu.

Presiden Georgia Salome Zurabishvili menyalahkan Rusia atas protes yang berlangsung rusuh itu hingga menyebabkan puluhan pedemo dan wartawan cedera.

Tak ingin disalahkan, Kremlin menangguhkan penerbangan komersial antara kedua negara. Langkah tersebut disebut Moskow perlu dilakukan guna melindungi warganya dari apa yang mereka anggap sebagai "gelombang sentimen anti-Rusia yang berbahaya."

Pemerintah Rusia juga memperketat kontrol atas impor anggur Georgia.

[Gambas:Video CNN]
(rds/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER