Polisi Tahan 7 Pelajar STM Terkait Bom Bangkok

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2019 23:22 WIB
Kepolisian Thailand menyatakan menangkap tujuh pelajar SMK teknik setempat karena diduga terlibat ledakan bom di Bangkok pekan lalu.
Tim penjinak bahan peledak Kepolisian Thailand saat memeriksa lokasi ledakan bom di Ibukota Bangkok. (Lillian SUWANRUMPHA / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat keamanan Thailand menangkap tujuh pelajar pada Sabtu (3/8) pekan lalu karena diduga terlibat dalam kejadian rentetan ledakan bom di Ibukota Bangkok sehari sebelumnya. Namun, mereka hanya mengaku memasang satu bahan peledak untuk membalas lawan mereka.

Seperti dilansir asiaone, Senin (5/8), aparat menyatakan dari hasil pemeriksaan kepada tujuh orang itu tidak ditemukan unsur politik atau lainnya dalam kejadian itu. Menurut Kepala Kepolisian Metropolitan Divisi 4, Teerapong Wongratpitak, tujuh orang yang ditahan berusia antara 15 sampai 17 tahun yang merupakan pelajar sekolah teknik menengah.
Wongratpitak menyatakan ketujuh pelajar itu menyatakan mereka hanya memasang bom berdaya ledak rendah di Jalan Rama 9, Distrik Suan Luang. Akibat ledakan itu tiga penyapu jalan terluka.

Polisi juga menemukan dua bom rakitan yang belum meledak di depan gerai swalayan 7-Eleven di Jalan Tiwanon, Provinsi Nonthaburi. Bom itu juga dibuat oleh para pelajar STM yang telah ditahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, dua ledakan berbeda juga terjadi di Stasiun MRT Chong Nansi di tengah kota dan sebuah kompleks pemerintahan di Jalan Chaengwattana, di pinggiran Bangkok. Polisi juga menyita sebuah bom yang gagal meledak.
Sampai saat ini belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, Kepala Kepolisian Kerajaan Thailand, Chakthip Chaijinda, menuduh kelompok pemberontak di selatan Thailand terlibat dalam insiden itu.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha memerintahkan aparat menyelidiki kejadian itu hingga tuntas.

Di sisi lain, orang tua dari seorang tersangka pengancam bom di Bangkok pada pekan lalu mengajukan izin kepada aparat supaya bisa menjenguk sang anak. Namun, dia juga sedih karena aparat tidak segera memberitahu telah menahan sang anak.

"Saya berharap bisa mendengarkan suara anak saya," kata Rohaning Sae-nage, ibu dari Lu-ai Sae-nage.

[Gambas:Video CNN]

Lu-ai dan Wildon Maha ditangkap polisi karena dituduh menjadi pelaku ancaman bom palsu pada Jumat pekan lalu. Keluarga keduanya bermukim di Narathiwat yang bergolak.

Rohaning membantah anaknya terlibat membuat ancaman terorisme palsu. Dia dan keluarganya berencana tinggal sementara di Bangkok hingga mendapat kejelasan kondisi tentang sang anak. (ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER