Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (
PBB) untuk
Myanmar tak setuju jika upaya pemulangan pengungsi
Rohingya ke Myanmar tanpa jaminan keamanan.
Salah satu anggota tim pencari fakta PBB untuk Myanmar, Christopher Sidoti mengatakan upaya pemulangan itu belum waktunya hingga Myanmar dapat menjamin keamanan etnis Rohingya ketika tiba di negara asalnya.
"Sekarang, prioritas utama, jika kita menginginkan pemulangan dalah mengubah situasi pengungsi Rohingya yang tetap ada di negara bagian Rakhine. Sampai situasi pada dasarnya berubah di mana mereka dilindungi, aman, dan menikmati partisipasi penuh di Myanmar. Sampai itu terjadi, pengungsi di Cox's Bazar tidak bisa dan tidak akan kembali," ujar Christopher Sidoti ketika ditemui di kantor PBB untuk Indonesia, Jakarta Senin (5/8).
"Permasalahannya adalah mungkin ada 400 ribu hingga 500 ribu pengungsi Rohingya yang masih ada di negara bagian Rakhine di mana kondisi mereka tidak berubah dibandingkan dengan mereka yang telah ada di sana sejak 2012," ucapnya.
[Gambas:Video CNN]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ajw/dea)