Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak lima anak buah kapal (
ABK) asal Indonesia dilaporkan hilang saat melaut di perairan dekat Pulau Diaoyutai,
Taiwan. Menurut penjaga pantai, kapal itu diduga tenggelam dan sang kapten juga belum ditemukan.
Seperti dilansir
Focus Taiwan, Jumat (9/8), lima ABK itu bertugas di sebuah kapal nelayan bernama Chuan Yi Tsai No. 1 yang terdaftar di daerah Yilan. Mereka bertolak dari Pelabuhan Wushi sejak 2 Agustus lalu menuju perairan di pantai timur Taiwan.
Kapal itu seharusnya kembali pada 4 Agustus lalu, tetapi hilang kontak. Lokasi terakhir kapal itu diketahui berada pada jarak 19 mil laut di sebelah timur Kota Suao.
Menurut sang pemilik, kapal itu dikemudikan oleh kapten bermarga Lai berusia 66 tahun, dengan membawa lima anak buah kapal asal Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil operasi pencarian gabungan antara Penjaga Pantai Taiwan dan Jepang, mereka menemukan sebuah kapal yang rusak karena terbelah menjadi dua di perairan Pulau Diaoyutai, pada Rabu (7/8) lalu pukul 07.00 waktu setempat.
Mereka tidak bisa memastikan apakah kapal itu adalah Chuan Yi Tsai No.1 karena cuaca buruk. Mereka hanya bisa menemukan pelampung dengan nama kapal sebelumnya di lokasi.
Mereka juga harus segera pergi dari lokasi karena angin kencang dan ombak tinggi. Sebab, Badai Lekima juga sedang mendekat. Mereka menyatakan operasi pencarian akan dilanjutkan setelah cuaca membaik.
[Gambas:Video CNN]CNNIndonesia.com sudah mencoba meminta konfirmasi laporan ini kepada Kementerian Luar Negeri. Namun, mereka belum memberikan jawaban resmi terkait hal ini.
(ayp/ayp)