Militer China Gelar Parade di Dekat Perbatasan Hong Kong

CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2019 20:21 WIB
Ribuan personel militer China menggelar parade di dekat perbatasan dengan Hong Kong, Kamis (15/8), di tengah peningkatan ketegangan akibat demonstrasi.
Ribuan personel militer China menggelar parade di dekat perbatasan dengan Hong Kong, Kamis (15/8), di tengah peningkatan ketegangan akibat demonstrasi. (Reuters/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan personel militer China menggelar parade di Shenzhen, kota di dekat perbatasan dengan Hong Kong pada Kamis (15/8) di tengah peningkatan ketegangan akibat demonstrasi besar-besaran di wilayah otonom tersebut.

AFP melaporkan bahwa ribuan personel tersebut mengibarkan bendera merah. Sebagian personel mengenakan lencana polisi bersenjata di seragam kamuflase mereka.

Media milik pemerintah China melaporkan bahwa mereka merupakan bagian dari Polisi Bersenjata yang bernaung di bawah komando Komisi Militer Pusat.
Mereka terlihat berpindah dalam formasi, berlari, dan ada pula yang berkeliling dengan motor di dalam stadion olahraga. Dari dalam stadion, terdengar pula teriakan dan suara peluit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain tentara, ratusan kendaraan yang terdiri dari truk pasukan, mobil pengangkut pasukan bersenjata, bus, dan jip.

Stadion olahraga yang menjadi tempat berkumpul dekat dengan pusat perbelanjaan ramai pengunjung. Lokasi itu juga berseberangan dengan perbatasan Hong Kong.
Parade ini pun menarik perhatian warga sekitar yang mengaku tak pernah melihat polisi militer begitu banyak berkumpul.

"Ini pertama kalinya saya melihat pertemuan skala besar. Sebelumnya latihan banyak dilakukan dan selalu ada polisi lalu lintas di dalam," ujar Yang Ying, resepsionis pusat kesehatan sekitar stadion.

[Gambas:Video CNN]

Menurutnya, hal ini ada kaitannya dengan situasi Hong Kong. Dengan lokasi parade di sekitar perbatasan, China diyakini semakin siap mengintervensi Hong Kong demi mengakhiri protes yang sudah berlangsung selama 10 minggu berturut-turut.

"Jika mereka tidak menarik diri dan melanjutkan situasi di ambang batas, kekuatan pemerintah bisa datang ke Hong Kong kapan saja," tulis editor The Global Times, Hu Xijin. (fls/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER