Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden pertama
Gambia, Dawda Jawara, tutup usia pada Selasa waktu setempat. Jawara meninggal pada usia 95 tahun.
Melansir
AFP, masyarakat Gambia mengibarkan bendera setengah tiang atas kematian pemimpin pertamanya.
Kepresidenan Gambia mengumumkan bahwa pemakaman akan dilangsungkan pada Kamis waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menghormati warisannya yang abadi, Presiden Barrow memerintahkan agar Jawara mendapat tempat di pemakaman negara," tulis akun Twitter Kepresidenan Gambia.
Jawara, tulis Kepresidenan Gambia, telah menjalani kehidupan yang melambangkan perdamaian, toleransi, rasa hormat, dan patriotisme. Kepemimpinannya telah menempatkan Gambia pada jalur pembangunan yang baik. "Warisannya sebagai bapak bangsa akan hidup selamanya."
Jawara merupakan seorang pria kelahiran Barajally, Gambia, pada 1924 silam. Dia dibesarkan dalam keluarga Muslim dengan ayah seorang pedagang.
Dia bekerja sebagai dokter hewan. Sejak 1960, Jawara memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan bergabung bersama Partai Rakyat Protektorat. Kala itu, Gambia masih berada di bawah kekuasaan Inggris.
Partai yang berubah nama menjadi Partai Progresif Rakyat itu memenangkan pemilihan pada tahun 1962. Jawara menjadi Perdana Menteri Gambia kala itu.
Jabatannya sebagai perdana menteri membuat Jawara terdorong untuk merebut kemerdekaan Gambia dari Inggris. Pada masa pemerintahannya lah Gambia memperoleh kemerdekaan pada 1965.
Pada tahun 1970, Jawara duduk sebagai orang nomor satu di Gambia.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)