Kecepatan Melemah, Badai Dorian Masih Jadi Ancaman

AFP, Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Sep 2019 22:58 WIB
Pergerakan Badai Dorian dipantau melemah pada Senin (2/9), namun pemerintah AS menegaskan badai masih sangat berbahaya selama beberapa hari ke depan.
Ilustrasi badai. (NASA/NOAA/GOES West/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi Amerika Serikat menyebutkan bahwa kekuatan Badai Dorian sedikit melemah pada Senin (2/9) dalam kategori empat. Namun badai itu masih terus diwaspadai karena dapat menyebabkan kehancuran massal saat menghantam Bahama dengan kecepatan angin 250 kilometer per jam.

"Dorian adalah badai kategori empat yang sangat berbahaya dengan Skala Angin Topan Saffir-Simpson," kata Pusat Badai Nasional yang berbasis di Miami, mengutip AFP.

"Meskipun badai melemah secara bertahap, Dorian diperkirakan akan tetap kuat selama beberapa hari ke depan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada Minggu (1/9), pemerintah Bahama meminta warga dan wisatawan mencari tempat berlindung yang aman atau menuju lokasi yang telah disediakan pemerintah. Lembaga kebencanaan AS mengatakan, Bahama serta dalam salah satu kawasan yang masuk di jalur perlintasan badai Dorian.

"Badai Dorian memiliki kemampuan yang besar untuk menghancurkan, ini termasuk badai yang berbahaya dan saat ini sedang mendekati Bahama," ujar Perdana Menteri Bahama, Hubert Minnis, seperti yang dikutip dari Reuters (1/9).

Minnis melanjutkan ada sekitar 73 ribu orang dan 21 ribu tempat tinggal yang terancam di Bahama.

Kini, sejumlah negara bagian telah memutuskan mengevakuasi warganya. Dilansir dari Reuters, Senin (2/9), badai tersebut kini berada sejauh 220 kilometer dari Florida dan akan bergerak ke arah barat. Disebutkan, sebagian wilayah Florida telah dievakuasi.


Gubernur Florida, Ron DeSantis, mendesak warganya untuk memperhatikan perintah evakuasi, meski wilayahnya sempat diperkirakan tidak terkena dampak badai pada Sabtu (31/8) pekan lalu.

"Dengan badai sebesar ini dapat menyebabkan kehancuran yang sangat besar. Jangan membahayakan diri Anda dengan menetap di suatu tempat selagi bisa menyelamatkan diri," kata De Santis.

[Gambas:Video CNN] (rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER