Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan listrik sebanyak 78.700 perumahan di prefektur Chiba masih padam sepekan setelah
Topan Faxai menghantam wilayah utara
Jepang.
Juru bicara perusahaan listrik Tokyo Electric Power Company (TEPCO), Naoya Kondo, menyatakan bahwa sambungan listrik pada wilayah terdampak topan belum dapat dilakukan hingga Jumat pekan depan.
"Pemulihan total masih belum dapat dilakukan hingga 27 September karena kami mengalami kesulitan di daerah pegunungan," ujarnya kepada
AFP, Senin (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiadaan aliran listrik juga berdampak pada terhentinya pusat pemurnian air, sehingga menyebabkan sekitar 16.700 perumahan kesulitan mendapatkan air bersih. Namun akhirnya penduduk bisa mendapatkannya berkat kiriman truk tanker air yang dibawakan petugas setempat.
Sebelumnya Badan Cuaca Nasional Jepang menerbitkan imbauan baru mengenai hujan deras yang akan melanda prefektur Chiba.
Petugas setempat kemudian ikut mengimbau proses evakuasi tidak wajib kepada 46.300 penduduk seiring dengan adanya bahaya tanah longsor.
"Keterlambatan dalam pekerjaan pemulihan kemungkinan disebabkan karena hujan deras," ujar Kenta Hirano, petugas pengendalian bencana di Futtsu, Chiba.
Akibat badai pula, banyak penduduk menutup atapnya yang rusak dengan terpal biru.
"Kami merasa kehilangan karena kami tidak dapat tinggal di sana lagi," kata seorang pria berusia 66 tahun kepada stasiun televisi NHK.
[Gambas:Video CNN]Topan Faxai yang melanda wilayah Jepang pada 9 September dini hari menyebabkan sejumlah kerusakan pada jaringan listrik, mengganggu jadwal pertandingan Piala Dunia Rugby, dan membuat ribuan orang melakukan evakuasi dari rumah mereka.
Akibat topan tersebut, dua orang tewas dan tiga orang dilaporkan meninggal akibat cuaca yang panas seiring dengan peningkatan suhu hingga 35 derajat Celsius pada wilayah yang terdampak topan.
(fls/ayp)