Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Malaysia dilaporkan menahan 12 warga negara Indonesia (
WNI) yang diduga merupakan militan kelompok teror
ISIS.
Kepala kepolisian anti-terorisme Malaysia, Ayob Khan, mengatakan bahwa kedua belas WNI itu ditangkap dalam beberapa operasi di Sabah, Selangor, Serawak, Penang, Pahang, dan Kuala Lumpur antara 10 Juli hingga 25 September lalu.
Serangkaian penangkapan ini bermula pada 10 Juli lalu, saat aparat Malaysia menahan satu WNI berusia 25 tahun di Keningau, Sabah.
Menurut Ayub, WNI tersebut sudah bekerja sebagai buruh di Malaysia selama dua atau tiga tahun belakangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meyakini tersangka tersebut membantu menyelundupkan militan ISIS dari Indonesia ke Filipina selatan melalui Sabah," ujar Ayob sebagaimana dikutip The Straits Times.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Joedha Nugraha, belum merespons permintaan konfirmasi dari
CNNIndonesia.com.
Tak hanya WNI, tiga warga Malaysia dan satu perempuan India India juga ditahan dalam rangkaian penangkapan di sejumlah negara bagian ini.
Salah satu warga Malaysia yang ditangkap diduga sudah merencanakan serangan terhadap sejumlah politikus dan kelompok non-Muslim di Negeri Jiran.
[Gambas:Video CNN]Dua warga Malaysia lainnya dibekuk di Sabah karena menyebarkan propaganda ISIS dan mengatur pergerakan para pelaku bom bunuh diri.
"Mereka berdua membantu mengatur jalur bagi satu pasangan dan tiga anak mereka yang melakukan bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo, Filipina selatan, Desember lalu," tutur Ayob.
Sementara itu, satu perempuan India ditahan pada 2 Agustus lalu atas tuduhan menggalang dana untuk satu kelompok teror. Namun, ia langsung dideportasi ke India tak lama setelah ditangkap.
(has)