Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat milik maskapai
Qantas Airways harus kembali ke bandara Brisbane,
Australia, setelah mengalami pecah ban pada Minggu (29/9) lalu. Insiden itu terjadi ketika pesawat dalam proses lepas pandas.
Dikutip dari
CNN, Rabu (2/10), pesawat dengan nomor penerbangan QF 2512 dengan tujuan kota Mackay itu lepas landas pada pukul 10.00 waktu setempat. Tidak lama, penumpang mendengar suara ledakan dari badan pesawat.
Shirley Kritzinger, salah satu penumpang dalam penerbangan tersebut, menyatakan semua penumpang langsung curiga ada masalah dengan pesawat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat kami sedang berjalan di landasan pacu, ada sebuah suara ledakan keras. Namun ketika pesawat lepas landas, kami tidak tahu apa itu," ujarnya kepada
Nine News.
Tidak lama kemudian, pilot pesawat mengumumkan ban pesawat pecah melalui radio kepada petugas Pengendali Lalu Lintas Udara (ATC).
Petugas yang berada di landasan pacu kemudian mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut, dan menyebutkan ada karet yang jatuh pada sisi kiri pesawat dan sebuah ban besar telah robek.
[Gambas:Video CNN]Pilot kemudian memutar balik pesawatnya dan terbang melingkari wilayah Sunshine Coast selama satu setengah jam agar pesawat bisa kembali mendarat di bandara Brisbane.
Sebanyak 76 penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut dilaporkan selamat dalam insiden, meskipun terjadi kerusakan pada bagian sayap pesawat.
Setelah insiden tersebut, para penumpang kemudian menggunakan pesawat lain menuju Mackay pada siang hari.
Seven News melaporkan, pihak manajemen maskapai menyatakan akan menyelidiki penyebab pecah ban itu.
(fls/ayp)