KILAS INTERNASIONAL

Bos Al Qaidah Asia Tenggara Tewas hingga China Siap Lawan AS

CNN Indonesia
Kamis, 10 Okt 2019 06:40 WIB
Pemimpin Al Qaidah Asia Tenggara tewas hingga China bakal melawan AS karena memasukkan 28 entitas Tiongkok ke daftar hitam ramaikan berita internasional, Rabu.
Ilustrasi. (John Moore/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Al Qaidah Asia Tenggara tewas di Afghanistan hingga Pemerintah China bakal mengambil langkah tegas untuk menentang Amerika Serikat yang memasukkan biro keamanan dan perusahaan Tiongkok dalam 28 daftar hitam, meramaikan berita internasional pada Rabu (9/10).

1. Pemimpin Al Qaidah Asia Tenggara Tewas di Afghanistan

Pemimpin Al Qaidah Asia Tenggara, Asim Umar, dilaporkan tewas dalam gempuran gabungan di selatan Afghanistan.

Sejumlah pejabat Afghanistan mengatakan bahwa Umar tewas dalam satu operasi gabungan pada 23 September lalu di markas Taliban di Musa Qala, Provinsi Helmand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain Umar, serangan tersebut juga menewaskan enam orang lainnya, salah satunya Raihan yang dikenal sebagai kurir bagi pemimpin Al Qaidah, Ayman al-Zawahiri.

2. DPR AS Tuding Gedung Putih Sembunyikan Fakta Pemakzulan Trump

Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi, menuding Gedung Putih bertindak melawan hukum dengan menyembunyikan fakta karena menolak bekerja sama dalam penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump.


Pernyataan itu diutarakan Pelosi setelah menerima surat dari Gedung Putih berisikan kecaman terhadap penyelidikan pemakzulan yang tengah dilakukan Dewan Perwakilan.

3. China Siapkan Perlawanan soal Daftar Hitam AS

Pemerintah China mengaku akan mengambil langkah tegas untuk menentang Amerika Serikat yang memasukkan biro keamanan dan perusahaan Tiongkok dalam 28 daftar hitam.

[Gambas:Video CNN]

AS memasukkan perusahaan China ke dalam daftar hitam karena diduga terlibat pelanggaran hak warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.

Keputusan AS memasukkan 28 entitas China ke daftar itu dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan dialog perdagangan tingkat tinggi di Washington. (dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER