Jakarta, CNN Indonesia -- Mahkamah Agung
Spanyol menjatuhkan putusan bersalah terhadap 12 mantan politikus dan aktivis kemerdekaan
Catalonia, yang mendeklarasikan kemerdekaan wilayah itu pada dua tahun lalu. Hukuman yang dijatuhkan bervariasi.
Seperti dilansir
Associated Press, Senin (14/10), hakim agung Spanyol menjatuhkan vonis 13 tahun penjara kepada mantan Wakil Presiden Catalonia, Oriol Junqueras. Dia terbukti bersalah melakukan makar dan menyalahgunakan dana masyarakat.
Sedangkan Ketua Parlemen Catalonia, Carme Forcadell, dijatuhi vonis 11,5 tahun penjara. Lalu mantan anggota kabinet Catalonia, Joaquim Forn and Josep Rull, masing-masing diganjar hukuman 10,5 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dua aktivis pro kemerdekaan Catalonia, Jordi Sánchez and Jordi Cuixart, masing-masing divonis sembilan tahun penjara.
Sedangkan tiga mantan anggota kabinet Catalonia, Santiago Vila, Meritxell Borràs dan Carles Mundó, divonis denda karena terbukti mengganggu ketertiban umum.
Keputusan Mahkamah Agung Spanyol menandai babak baru dalam perjuangan kemerdekaan Catalonia. Pemerintah Catalonia usai jajak pendapat pada 1 Oktober 2017 mendeklarasikan menjadi negara merdeka, dan ditentang oleh Spanyol.
[Gambas:Video CNN]Sedangkan tokoh separatis yang juga mantan Presiden Catalonia, Carles Puigdemont, bersama tujuh tokoh politik lainnya saat ini lolos dari sidang karena mengasingkan diri di Jerman. Mereka tetap dianggap sebagai buronan oleh pemerintah Spanyol.
"Secara keseluruhan hukuman itu mencapai 100 tahun. Buruk sekali. Kami akan selalu bersama kalian dan keluarga selamanya. Demi masa depan anak cucu kita. Untuk demokrasi. Untuk Eropa. Untuk Catalonia," cuit Puigdemont melalui akun Twitter.
Sidang itu menghadirkan dan mendengarkan kesaksian 500 orang, termasuk mantan perdana menteri Mariano Rajoy. Sidang itu juga disiarkan oleh 50 stasiun televisi.
Para terdakwa sudah menghabiskan dua tahun di penjara sebelum kasus mereka disidangkan. Kelompok pro kemerdekaan menyatakan mereka akan menggelar aksi mogok massal usai putusan itu dibacakan.
Vonis itu dibacakan sebulan sebelum Spanyol menggelar pemilihan umum.
(ayp/ayp)