
Maroko Tangkap 7 Warga Diduga Teroris ISIS
CNN Indonesia | Sabtu, 26/10/2019 03:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Maroko menangkap tujuh orang warga negara itu pada Jumat (25/10). Mereka ditangkap karena dicurigai akan melakukan serangan teror skala besar yang masih berkaitan dengan kelompok ISIS.
"Para tersangka berencana untuk melakukan serangkaian operasi terorisme yang menargetkan lokasi strategis dan fasilitas penting yang berkaitan dengan elemen asing," kata Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam pernyataannya.
"Pemimpin kelompok ini berhubungan dengan seorang ahli bahan peledak yang aktif dalam jaringan ISIS," lanjut pernyataan tersebut.
Penangkapan itu dilakukan oleh pasukan khusus dari Biro Investigasi Pusat di sejumlah daerah di Maroko, seperti Tamaris di selatan Casablanca, serta di Chefchaouen dan Ouazzane di bagian utara negara itu.
Polisi menemukan banyak senjata, amunisi, peralatan selam, balaclava atau helm ski, tas berisi bahan kimia, dan janji kesetiaan terhadap ISIS. Semua barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka pemberontak, di Tamaris.
Pencarian sebuah rumah yang disewa tersangka lain di Ouazzane menemukan barang bukti berupa senjata, peralatan berkemah, dan peralatan pendakian gunung.
Kemendagri Maroko mengatakan kelompok tersebut diduga telah merencanakan mendirikan "pangkalan belakang" di daerah pegunungan di wilayah tersebut.
Kemendagri menambahkan bahwa para tersangka telah ditahan dan investigasi sedang dilakukan untuk menangkap kaki tangan mereka.
Pada Juli lalu, seorang pria Maroko dijatuhi hukuman mati, untuk pertama kalinya sejak 1993, atas kasus pembunuhan dua turis Skandinavia di pegunungan High Atlas pada Desember. Pelaku mengaku sebagai bagian dari ISIS.
Pelaku berasal dari sebuah kelompok radikal yang telah melakukan serangkaian pertemuan tak terdeteksi di Marrakech selama beberapa tahun. (AFP/end)
"Para tersangka berencana untuk melakukan serangkaian operasi terorisme yang menargetkan lokasi strategis dan fasilitas penting yang berkaitan dengan elemen asing," kata Kementerian Dalam Negeri Maroko dalam pernyataannya.
"Pemimpin kelompok ini berhubungan dengan seorang ahli bahan peledak yang aktif dalam jaringan ISIS," lanjut pernyataan tersebut.
Penangkapan itu dilakukan oleh pasukan khusus dari Biro Investigasi Pusat di sejumlah daerah di Maroko, seperti Tamaris di selatan Casablanca, serta di Chefchaouen dan Ouazzane di bagian utara negara itu.
Polisi menemukan banyak senjata, amunisi, peralatan selam, balaclava atau helm ski, tas berisi bahan kimia, dan janji kesetiaan terhadap ISIS. Semua barang bukti itu ditemukan di rumah tersangka pemberontak, di Tamaris.
Pencarian sebuah rumah yang disewa tersangka lain di Ouazzane menemukan barang bukti berupa senjata, peralatan berkemah, dan peralatan pendakian gunung.
Kemendagri Maroko mengatakan kelompok tersebut diduga telah merencanakan mendirikan "pangkalan belakang" di daerah pegunungan di wilayah tersebut.
Kemendagri menambahkan bahwa para tersangka telah ditahan dan investigasi sedang dilakukan untuk menangkap kaki tangan mereka.
Pada Juli lalu, seorang pria Maroko dijatuhi hukuman mati, untuk pertama kalinya sejak 1993, atas kasus pembunuhan dua turis Skandinavia di pegunungan High Atlas pada Desember. Pelaku mengaku sebagai bagian dari ISIS.
Pelaku berasal dari sebuah kelompok radikal yang telah melakukan serangkaian pertemuan tak terdeteksi di Marrakech selama beberapa tahun. (AFP/end)
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Usai Melayat, 65 Warga Nigeria Tewas Dibantai Militan
Internasional 4 bulan yang lalu
Usai Melayat, 65 Warga Nigeria Dibantai Kelompok Militan
Internasional 4 bulan yang lalu
Berkuasa 2 Dekade, Rakyat Makin 'Gerah' dengan Raja Maroko
Internasional 4 bulan yang lalu
Dalih Keamanan, Tunisia Larang Niqab di Kantor Pemerintah
Internasional 5 bulan yang lalu
Bom Bunuh Diri di Nigeria Merenggut 30 Nyawa
Internasional 5 bulan yang lalu
Maroko Sahkan UU yang Tegaskan Status Resmi Bahasa Berber
Internasional 5 bulan yang lalu
BACA JUGA

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Papua
Nasional • 06 December 2019 15:33
Tersangka Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Dibawa ke Jakarta
Nasional • 05 December 2019 21:35
Waspada Aksi Terorisme Hingga Januari 2020
Nasional • 05 December 2019 03:13
Jokowi Terbitkan PP Pencegahan Terorisme, BNPT Ujung Tombak
Nasional • 26 November 2019 19:48
TERPOPULER

Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp8 Miliar, RI Tak Akan Turuti
Internasional • 4 jam yang lalu
Tak Nyanyi Lagu Kebangsaan, Pebasket Didenda Rp19,9 Juta
Internasional 38 menit yang lalu
Ketika Trump Ucapkan Terima Kasih pada Iran
Internasional 5 jam yang lalu