Jakarta, CNN Indonesia -- Wabah
campak yang merebak di
Samoa sampai saat ini sudah merenggut 53 jiwa. Pemerintah setempat kini berkejaran dengan waktu untuk melakukan imunisasi terhadap seluruh penduduk guna menghindari korban jiwa terus berjatuhan.
Seperti dilansir
Associated Press, Senin (2/12), korban meninggal akibat wabah campak sebagian besar adalah bayi sampai anak berusia 4 tahun. Sedangkan orang dewasa yang meninggal sampai saat ini tercatat satu orang.
Menurut pemerintah Samoa, sampai saat ini 1,100 orang terjangkit wabah campak. Sedangkan penduduk yang dirawat mencapai 180 orang.
Sementara itu, 19 anak-anak yang dirawat akibat campak saat ini dalam kondisi kritis. Samoa sudah menetapkan status darurat nasional akibat merebaknya wabah campak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Samoa menyatakan diduga wabah itu menyebar karena dibawa oleh wisatawan dari Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan sudah berusaha membantu Samoa memerangi wabah campak. Mereka mengirim lebih dari 50 tenaga medis dan ribuan vaksin campak ke Samoa.
Sampai saat ini sudah 58 ribu orang dari 200 ribu penduduk Samoa menjalani program imunisasi. Perdana Menteri Tuilaepa Malielegaoi juga mewajibkan seluruh warganya menjadi peserta program tersebut.
Anak-anak adalah yang paling rentan terhadap wabah campak. Penyakit itu menyebabkan iritasi kulit dan demam, tetapi jika terlambat ditangani maka bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kematian.
Program vaksin campak di Samoa terkendala akibat kematian dua bayi pada tahun lalu akibat kekeliruan petugas medis yang tidak tepat mencampur vaksin. Hal itu menyebabkan penduduk setempat ragu membawa anak mereka mengikuti imunisasi.
(ayp/ayp)