Jakarta, CNN Indonesia --
Liga Arab mengecam tindakan
Brasil yang baru meresmikan kantor dagang untuk
Israel di
Yerusalem. Kantor tersebut diresmikan sebagai langkah awal pemindahan kedutaan besarnya untuk Israel di Tel Aviv ke Yerusalem.
Dalam rapat darurat yang digelar atas permintaan Palestina, Liga Arab menganggap keputusan sepihak dan ilegal Brasil untuk membuka kantor dagang di Yerusalem merupakan sikap bias terhadap pemukiman Israel.
"Langkah Brasil itu sama seperti mendukung kebijakan Israel yang ilegal. Brasil akan secara serius merusak relasi dan kepentingan negara Arab-Brasil," kata Liga Arab melalui pernyataannya pada Kamis (19/12).
Brasil meresmikan kantor dagang untuk Israel di Yerusalem pada akhir pekan lalu. Anak Presiden Jair Bolsonaro, Eduardo, langsung bertandang ke Israel untuk meresmikan kantor tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan turut hadir dalam upacara peresmian itu.
Eduardo Bolsonaro yang menjabat sebagai Ketua Komite Urusan Internasional dan Pertahanan Nasional Parlemen Brasil, menuturkan pembukaan kantor dagang ini menunjukkan bahwa sang ayah ingin memenuhi janjinya di awal 2019 terkait pemindahan kedubes Brasil ke Yerusalem.
Eduardo bahkan menuturkan pemindahan kedutaan Brasil ke Yerusalem akan berlangsung 2020 mendatang.
[Gambas:Video CNN]Di awal 2019, Bolsonaro memang berjanji mengikuti langkah kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya untuk Israel ke Yerusalem.
Langkah itu berarti Brasil mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Hal itu dinilai bisa semakin merusak proses perdamaian Israel-Palestina yang telah berkonflik selama lebih dari setengah abad.
Sebab, Yerusalem merupakan sumber konflik kedua belah pihak, di mana Israel dan Palestina sama-sama mengakui kota suci tiga agama itu sebagai ibu kota masa depan mereka.
Sementara itu, selama ini sebagian besar negara menempatkan kedutaan besarnya untuk Israel di Tel Aviv.
AS telah membuka kedutaannya untuk Israel di Yerusalem sejak Mei 2018 lalu. Sejak itu, sejumlah negara berencana mengikuti rencana kontroversial AS yang dinilai bisa merusak prospek perdamaian Israel-Palestina tersebut.
Guatemala juga telah memindahkan kedubes di Tel Aviv ke Yerusalem. Sementara Paraguay, Republik Ceko, Rumania, dan Honduras juga berencana melakukan hal serupa.
Sementara itu, Hungaria juga telah membuka kantor dagang untuk Israel di Yerusalem.
(rds/ayp)