Jakarta, CNN Indonesia -- Surat kabar umat Kristen Evangelis,
Christianity Today, menurunkan laporan dengan menyatakan Presiden
Amerika Serikat,
Donald Trump, harus dipecat dari Gedung Putih karena tidak bermoral dan tak tahu arah. Mereka menyatakan hal itu membuat Trump layak untuk
dimakzulkan.
"Fakta-fakta sudah jelas. Presiden Amerika berusaha menggunakan kekuatan politiknya untuk memaksa pemimpin asing melecehkan dan mendiskreditkan salah satu lawan politik presiden," bunyi editorial koran itu.
"Itu bukan hanya pelanggaran terhadap konstitusi, yang utama adalah tindakan seperti itu sangat tidak bermoral," papar
Christianity Today.
Christianity Today menuturkan sidang dengar pendapat dan penyelidikan pemakzulan Trump yang telah berlangsung di Kongres "telah menjelaskan kekurangan moral presiden" kepada publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christianity Today menganggap keputusan Dewan Perwakilan AS kemarin untuk meneruskan proses pemakzulan Trump menandakan bahwa orang nomor satu di AS itu menyalahgunakan wewenang untuk keuntungan pribadi dan mengkhianati sumpah konstitusi.
Koran itu juga menuturkan Trump telah mengaku tindakan-tindakan imoralnya dalam bisnis maupun hubungannya dengan wanita.
Christianity Today juga mengungkit kicauan-kicauan Trump di Twitter yang kerap menebarkan kebohongan dan fitnah.
[Gambas:Video CNN]"Itu semua adalah contoh sempurna dari seorang manusia yang secara moral hilang dan bingung. Dan dia membanggakan hal-hal itu," kata
Christianity Today.
Setelah rapat selama 10 jam, Dewan Perwakilan AS sepakat memakzulkan Trump dengan suara 203 melawan 197 yang menolak.
Tak ada satu pun anggota Dewan Perwakilan dari Partai Republik yang mendukung pemakzulan Trump, sementara itu ada dua anggota badan legislatif dari Partai Demokrat itu menolak pemakzulan sang presiden.
Trump selanjutnya akan disidang Senat. Senat, yang didominasi Partai Republik, membutuhkan suara minimal dua pertiga untuk benar-benar memakzulkan dan mendepak Trump dari Gedung Putih.
"Apakah Trump harus dipecat dari Gedung Putih oleh Senat atau dengan suara rakyat dalam pemilihan umum tahun depan, itu masalah penilaian kebijaksanaan. Dia harus disingkirkan, ini soal kepercayaan kepada pendiri Amerika," tutur
Christianity Today seperti dikutip
AFP.
Trump disebut memiliki dukungan kuat dari umat Kristen Evangelis. Pada pemilu 2016 lalu, jajak pendapat
FOX News memaparkan sekitar 81 persen umat Kristen Evangelis AS mendukung Trump.
Akan tetapi, jajak pendapat
FOX News terbaru pada Oktober lalu memaparkan dukungan itu menurun menjadi 70 persen.
(rds/ayp)