Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Indonesia berencana impor minuman keras,
bir produksi perusahaan brewery pelat merah
Korea Utara, Taedonggang.
Duta Besar RI untuk Korea Utara Berlian Napitupulu bahkan telah melakukan kunjungan kerja ke pabrik bir Taedonggang pada 12 Desember lalu.
Berlian berharap kelak tak hanya bir Taedonggang yang melebarkan pasar hingga ke Indonesia, tapi Korea Utara juga mengimpor produk minuman keras sejenis dari Indonesia.
"Di masa depan, mereka [bir Taedonggang] berencana memperluas bisnis mereka ke sejumlah negara. Kami [Indonesia] bisa mengambil kesempatan ini terutama menjadikan Indonesia sebagai hub pasar produk bir Taedonggang di Asia Tenggara," ujarnya dalam pernyataan Kedubes RI untuk Korea Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bir Taedonggang merupakan merek minuman keras ternama di Korea Utara dan bahkan menjadi salah satu barang yang paling dicari importir Barat.
Bir Taedonggang disebut-sebut sebagai "kebanggaan Pyongyang" dan pabriknya mulai dibuka sekitar tahun 2000.
Bir tersebut dinamai Taedonggang mengikuti nama sebuah sungai terkenal yang mengalir di sepanjang ibu kota Pyongyang.
Penjualan bir Taedonggang bahkan disebut sempat mengalahkan penjualan merk bir-bir lokal di Korea Selatan. Namun, dikutip
New York Times, Taedonggang tak lagi dijual di Korsel sejak 2007 lalu.
Kini, bir Taedonggang masih tersedia hanya di China dan Korea Utara. Padahal, sejumlah pakar minuman keras menganggap potensi penjualan bir Taedonggang di luar negeri cukup besar.
[Gambas:Video CNN]Namun, karena faktor keterbatasan bahan material dan logistik akibat sanksi internasional terhadap Korut, pengembangan pasar bir Taedonggang ini terhambat.
Sistem pengemasan bir tersebut juga dikabarkan menggunakan botol yang rapuh. Selain itu, sistem pengiriman dan distribusi liquor tersebut yang berantakan juga menjadi salah satu hambatan perluasan pasar Taedonggang.
Salah satu mantan distributor bir Taedonggang di Korea Selatan, Park, mengatakan dia harus mencetak label dan mengemas minuman-minuman keras itu kembali di Negeri Ginseng sebelum dijual.
Meski dia sudah tak menjual Taedonggang, Park menuturkan bir tersebut masih menjadi favorit.
"Rasa bir Taedonggang luar biasa," kata Park.
Menurut salah satu pelanggan Taedonggang asal China, bir tersebut memiliki kualitas cukup baik dengan warna gelap dan rasa yang lembut. Kandungan alkohol jenis
full-bodied lager itu pun cukup tinggi sebesar lima persen.
Salah satu wartawan
BBC yang pernah mengunjungi festival bir di Pyongyang memaparkan rasa Taedonggang cukup "OK" meski sedikit hambar dan mirip seperti bir Amerika. Taedonggang juga disebut memiliki karakter
aftertaste yang sedikit pahit.
(rds/dea)