Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 8 orang warga sipil meninggal saat sebuah rudal yang diyakini dilepaskan pasukan
Suriah menghantam sebuah sekolah di Provinsi
Idlib. Padahal, sekolah itu dijadikan lokasi pengungsian bagi penduduk setempat yang menghindari konflik.
Seperti dilansir
Associated Press, Rabu (25/12), saksi bernama Abu Mohammad menyatakan dia hanya melihat sebuah jet tempur melintas di atas wilayah Jobas, Provinsi Idlib. Seketika dia melihat jet itu meluncurkan rudal.
"Saya melihat rudal itu mengarah kepada kami, dan jatuh tepat di lokasi yang dihuni satu keluarga sekitar 10 orang," kata Mohammad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi bernama Hassan menyatakan mereka sudah bermukim di kawasan itu selama dua tahun. Mereka terpaksa pindah dari Jobas ke Sarmada untuk kemudian menyeberang ke Bab Al-Hawa demi menghindari peperangan.
"Kami sedang memuat barang-barang ke dalam truk, lalu pesawat Rusia menyerang kami," kata Hassan.
[Gambas:Video CNN]Pemerintah Suriah dibantu Rusia terus menggempur Idlib yang diyakini sebagai basis terakhir kelompok pemberontak. Sampai saat ini pasukan rezim Presiden Bashar Al-Assad sudah menguasai 40 desa di sebelah selatan Idlib.
Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada sekitar 60 ribu penduduk yang mengungsi untuk menghindari peperangan antara pasukan dan pemberontak Suriah. Sedangkan ribuan lainnya memilih kabur menuju perbatasan Turki.
Perang saudara di Suriah telah meletup sejak 2011. Assad menggandeng Rusia dan Iran untuk membantu menghadapi para pemberontak.
Di sisi lain, kelompok Negara Islam (ISIS) juga sempat menguasai sebagian kawasan Suriah. Mereka berperang melawan pasukan Amerika Serikat dan koalisi milisi Kurdi.
(ayp/ayp)