Jakarta, CNN Indonesia -- Berbeda dengan perayaan pergantian tahun pada umumnya yang diwarnai pesta kembang api, warga
Hong Kong justru berencana menggelar demonstrasi besar-besaran. Serangkaian protes rencananya akan dilangsungkan pada malam pergantian tahun.
Pawai yang dijuluki 'Suck the Eve' dan 'Shop with you' sengaja dilakukan untuk menciptakan gangguan saat pesta tahun baru.
Front Hak Asasi Manusia Sipil menegaskan pihaknya telah mengantongi izin kepolisian untuk menggelar demonstrasi pada Selasa (31/12) malam yang bertepatan dengan malam pergantian tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir
Street Times, pawai besar-besaran malam nanti rencananya akan dimulai dari taman di Causeway Bay yang kerap padat pengunjung dan berakhir di distrik pusat bisnis Hong Kong.
Rencananya demonstran juga akan menggelar aksinya di distrik Lan Kwai Fong, Victoria Harbor, hingga sejumlah pusat perbelanjaan yang menjadi tempat berkumpulnya warga.
[Gambas:Video CNN]
"Pada Hari Tahun Baru, kami perlu menunjukkan solidaritas untuk menentang pemerintah. Kami berharap warga mau ikut turun ke jalan untuk masa depan Hong Kong," ujar Jimmy Sham, pimpinan aksi dari Front Hak Asasi Manusia Sipil.
Sebelumnya pedemo mengelar aksi protes besar-besaran terakhir saat malam Natal. Saat itu, demo berakhir bentrok setelah polisi anti huru hara menembakkan gas air mata ke ribuan demonstran hingga baku hantam di sebuah pusat perbelanjaan.
Tercatat lebih dari 6.000 pedemo telah ditangkap pihak kepolisian sejak aksi protes berkepanjangan yang pecah pada Juni lalu. Aksi demo kemudian berkembang menjadi gerakan pro-demokrasi menyusul dibatalkannya RUU ekstradisi.
Hingga kini aksi demo belum ada tanda-tanda akan berakhir. Padahal, Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam telah memutuskan untuk mencabut RUU Ekstradisi yang sebelumnya menjadi pemicu konflik. Kendati demikian, ia tetap menolak untuk mengabulkan sejumlah tuntutan lain yang diajukan para pengunjuk rasa.
(evn)