Kedubes Diserang, AS Kirim 750 Personel Tambahan ke Timteng

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jan 2020 19:22 WIB
Amerika Serikat berencana mengerahkan 750 pasukan udara tambahan ke Timur Tengah setelah kedutaan besarnya di Irak diserbu oleh milisi syiah yang disokong Iran.
Ilustrasi pasukan militer AS. (Foto: STR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper berencana mengerahkan 750 pasukan udara tambahan ke Timur Tengah setelah kedutaan besarnya di Irak diserbu oleh milisi syiah yang disokong Iran.

AS bahkan dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengirim 3.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah dalam waktu dekat. Sejak Mei lalu, AS telah mengerahkan 14 ribu pasukan ke Timur Tengah untuk membendung pengaruh Iran.

"Penempatan pasukan ini adalah tindakan yang tepat dan sebuah tindakan pencegahan yang diambil sebagai respons terhadap peningkatan ancaman terhadap personel dan fasilitas AS seperti yang kita saksikan di Baghdad hari ini," kata Esper melalui sebuah pernyataan pada Kamis (2/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esper menegaskan Amerika akan selalu melindungi warga dan kepentingannya di mana pun di seluruh dunia.

Dikutip the Guardian, pasukan yang dikerahkan itu berasal dari unit reaksi cepat Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat yang berbasis di Fort Bragg, North Carolina.

Hingga kini, Esper belum menjelaskan pasukan-pasukan itu akan ditempatkan di mana, namun seorang pejabat AS menuturkan pasukan tambahan ini rencananya akan ditempatkan di Kuwait.

[Gambas:Video CNN]

Ratusan simpatisan dan anggota milisi Syiah Irak menyerbu kedubes AS di Baghdad pada Rabu (1/1). Menurut laporan Associated Press, ratusan milisi itu menerobos masuk kedubes AS setelah sehari sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.

Ratusan milisi itu berunjuk rasa menentang serangan udara AS ke basis kelompok Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 anggota milisi.

Usai menerobos, para pedemo lantas merusak ruang penerimaan tamu serta memecahkan seluruh kaca jendela.

Massa juga mencoret-coret dinding bangunan yang menyatakan mengecam serangan tersebut. Mereka juga sempat melempari batu kepada anggota Korps Marinir AS yang menjaga bangunan tersebut.

Marinir AS lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Dalam bentrokan itu tidak ada korban dari kedua belah pihak.

Massa kemudian dipukul mundur ke arah seberang Sungai Tigris, untuk menjauh dari Zona Hijau. Daerah itu dikenal sebagai pusat gedung pemerintahan Irak dan perwakilan negara sahabat.

AS juga langsung memperketat penjagaan di kedutaan mereka. Bahkan mereka mengutus helikopter serang Apache mengitari gedung dan memantau situasi dari udara. (rds/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER