Inggris Protes Keras Usai Duta Besar Ditangkap di Iran

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jan 2020 13:27 WIB
Inggris menyebut Iran melanggar Konvensi Wina karena menangkap duta besar mereka di Teheran.
Ilustrasi Perdana Menteri Johnson. Inggris menyebut Iran melanggar Konvensi Wina karena menangkap duta besar mereka di Teheran. (AP Photo/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Inggris memanggil Duta Besar Iran di London sebagai bentuk protes terhadap penangkapan diplomat mereka di Teheran pada akhir pekan lalu. Perdana Menteri Boris Johnson menuturkan Inggris sangat keberatan terhadap sikap Iran yang dianggap sebagai pelanggaran protokol diplomatik.

Juru bicara Johnson menuturkan Kementerian Luar Negeri Inggris telah memanggil Dubes Iran di London untuk menyampaikan keberatan mereka soal penangkapan dubesnya.


"Ini merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Wina yang tidak dapat diterima dan tidak perlu diselidiki. Kami mencari jaminan penuh dari pemerintah Iran bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata juru bicara kantor Johnson di Downing Street.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konvensi Wina mencantumkan perlindungan terhadap diplomat. Perjanjian itu disepakati pada 1961.

Dilansir AFP, Duta Besar Inggris di Teheran, Rob Macaire, ditangkap otoritas Iran pada Sabtu pekan lalu karena dituduh menghasut. Penangkapan Macaire terjadi setelah warga Iran berdemonstrasi memprotes kekeliruan militer yang menembak jatuh pesawat komersial Ukraina karena dianggap jet tempur, hingga menewaskan 176 penumpang dan awak.

[Gambas:Video CNN]

Macaire mengatakan dia ditangkap usai menghadiri sebuah kegiatan, dan pergi setelah beberapa orang mulai berteriak lima menit setelahnya. Aparat keamanan Iran menangkap Macaire setengah jam kemudian.

Media Iran menjelaskan Macaire ditangkap di dekat Universitas Amir Kabir, selanjutnya dia ditahan lebih dari satu jam sebelum dibebaskan.


Kantor Berita Tasnim yang berbasis di Teheran melaporkan bahwa penahanan Macaire oleh aparat keamanan Iran dilakukan karena dituduh menghasut massa anti-pemerintah. (rds/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER