Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Hassan Rouhani membuka kemungkinan
Iran menggelar dialog dengan dunia di tengah ketegangan dengan
Amerika Serikat demi mencegah perang.
"Mungkin," ujar Rouhani mengenai prospek dialog dengan dunia saat menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi nasional Iran, sebagaimana dikutip
AFP, Kamis (17/1).
Melanjutkan pidatonya, Rouhani berkata, "Pemerintah setiap harinya bekerja untuk mencegah konfrontasi militer atau perang."
Situasi kawasan memang panas sejak awal tahun ini, tepatnya ketika Presiden Donald Trump mengakui bahwa AS menggelar operasi untuk membunuh jenderal Iran, Qasem Soleimani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu, Iran beberapa kali meluncurkan serangan rudal dan roket ke arah basis militer dan kedubes AS di Irak.
Sementara itu, baru-baru ini tiga negara Eropa yakni Prancis, Inggris, dan Jerman secara resmi menuduh Iran melanggar perjanjian nuklir 2015.
[Gambas:Video CNN]Meski demikian, ketiga negara Eropa itu menekankan bahwa tidak akan menerapkan tekanan maksimum terhadap Iran layaknya AS. Mereka berharap Iran kembali mematuhi komitmennya di bawah kesepakatan nuklir.
Di sisi lain, mantan Wakil Direktur Jenderal Badan Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa mulai akhir Januari ini, Iran akan memiliki kapasitas untuk meledakkan bom nuklir.
Tak lama setelah itu, Iran dikabarkan memiliki kota rudal bawah tanah yang menampung ratusan peluru kendali dan roket berbahan bakar padat. Rudal-rudal itu dilaporkan siap ditembakkan dari lima tingkat beton di bawah tanah.
(has)