
Usai Dihantam 3 Roket, AS Desak Irak Lindungi Kedubes
CNN Indonesia | Senin, 27/01/2020 12:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mendesak Irak untuk melindungi fasilitas diplomatik mereka di Baghdad. Permintaan itu diserukan setelah kedutaan besar AS di Irak diserang tiga roket pada Minggu (26/1).
"Kami menyerukan kepada Pemerintah Irak untuk memenuhi kewajibannya melindungi fasilitas diplomatik kami," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Senin (27/1).
Serangan itu menandai peningkatan eskalasi di kawasan tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, kedubes AS di Irak sudah berulangkali dihantam roket. Tak hanya kedubes, basis militer AS di Irak pun menjadi target serangan.
Meski demikian, hingga kini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas rentetan serangan itu. Tetapi Washington berulang kali menuduh kelompok milisi Syiah yang dilatih Iran menjadi dalang.
"Sejak September, telah terjadi lebih dari 14 serangan oleh Iran dan milisi yang didukung Iran terhadap personil AS di Irak," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Dalam serangan terbaru itu, tiga dari lima roket menghujani kedubes AS. Satu roket dilaporkan menghantam kafetaria saat jam makan malam. Dua roket lainnya mendarat tak jauh dari lokasi itu.
[Gambas:Video CNN]
"Situasi keamanan tetap tegang dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran tetap menjadi ancaman. Jadi, kami tetap waspada."
Tensi hubungan AS dan Iran terus memanas setelah kematian perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Jenderal top Iran itu tewas dalam serangan i yang diluncurkan AS. Komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan 3 Januari itu.
Muhandis disebut sebagai wakil kepala Hashsha-Shaabi, jaringan kelompok bersenjata yang tergabung dalam pemerintah Irak tetapi juga memiliki hubungan dekat dengan Iran.
Teheran bersumpah membalas dengan beberapa kali melepaskan serangan udara ke basis pasukan AS di Irak. Namun, hujan rudal dan roket itu meleset tanpa menyebabkan kerusakan dan korban yang berarti dari pihak AS.
Beberapa waktu lalu faksi garis keras Hashes bersumpah mereka juga akan membalas dendam atas serangan AS. (dea)
"Kami menyerukan kepada Pemerintah Irak untuk memenuhi kewajibannya melindungi fasilitas diplomatik kami," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Senin (27/1).
Serangan itu menandai peningkatan eskalasi di kawasan tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, kedubes AS di Irak sudah berulangkali dihantam roket. Tak hanya kedubes, basis militer AS di Irak pun menjadi target serangan.
Meski demikian, hingga kini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas rentetan serangan itu. Tetapi Washington berulang kali menuduh kelompok milisi Syiah yang dilatih Iran menjadi dalang.
"Sejak September, telah terjadi lebih dari 14 serangan oleh Iran dan milisi yang didukung Iran terhadap personil AS di Irak," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Dalam serangan terbaru itu, tiga dari lima roket menghujani kedubes AS. Satu roket dilaporkan menghantam kafetaria saat jam makan malam. Dua roket lainnya mendarat tak jauh dari lokasi itu.
[Gambas:Video CNN]
"Situasi keamanan tetap tegang dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran tetap menjadi ancaman. Jadi, kami tetap waspada."
Tensi hubungan AS dan Iran terus memanas setelah kematian perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Jenderal top Iran itu tewas dalam serangan i yang diluncurkan AS. Komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas dalam serangan 3 Januari itu.
Muhandis disebut sebagai wakil kepala Hashsha-Shaabi, jaringan kelompok bersenjata yang tergabung dalam pemerintah Irak tetapi juga memiliki hubungan dekat dengan Iran.
Teheran bersumpah membalas dengan beberapa kali melepaskan serangan udara ke basis pasukan AS di Irak. Namun, hujan rudal dan roket itu meleset tanpa menyebabkan kerusakan dan korban yang berarti dari pihak AS.
Beberapa waktu lalu faksi garis keras Hashes bersumpah mereka juga akan membalas dendam atas serangan AS. (dea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

China Akui Latihan Perang dekat Taiwan, Protes Intervensi AS
Internasional • 56 menit yang lalu
FOTO: Anak Meksiko Siap 'Angkat Senjata' Lawan Kartel Narkoba
Internasional 1 jam yang lalu
Mossad Tuduh Iran Pakai Akun Wanita untuk Pikat Warga Israel
Internasional 2 jam yang lalu