Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang politikus
Iran, Ahmad Hamzeh, menggelar sayembara berhadiah US$3 juta (sekitar Rp41 miliar) bagi siapa saja yang bisa membunuh Presiden
Amerika Serikat, Donald Trump. Dia mengatakan tawaran itu disampaikan sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan terhadap seorang perwira tinggi militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani (62), akibat serangan pesawat nirawak (drone) AS di Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu.
"Atas nama warga Provinsi Kerman, kami akan membayar US$3 juta secara tunai kepada siapa saja yang bisa membunuh Trump," kata Hamzeh dikutip kantor berita ISNA, dan dilansir
News.com.au, Rabu (22/1).
Hamzeh berasal dari daerah pemilihan Kahnouj, dekat Provinsi Kerman. Kerman adalah kampung halaman dan tempat jasad Soleimani dimakamkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, Hamzeh tidak merinci siapa yang akan membayar hadiah tersebut. Perwakilan AS untuk Konferensi Pelucutan Senjata, Robert Wood, menyatakan sayembara itu konyol.
"Hal itu membuat kita melihat rezim pemerintahan itu (Iran) dikuasai teroris, dan rezim itu harus berubah," kata Wood.
[Gambas:Video CNN]Soleimani adalah salah satu tokoh militer di Iran yang sangat berpengaruh. Dia bahkan ikut bertempur di Irak dan Suriah.
Trump mengklaim sengaja menghabisi Soleimani karena dianggap sebagai ancaman bagi AS.
"Kami mengambil keputusan untuk menghentikan perang. Kami tidak bertindak untuk memulai perang," ujar Trump.
Saat ini pertikaian AS dan Iran semakin meruncing usai tewasnya Soleimani. Iran menyatakan akan membalas dengan serangan di dalam negeri jika AS terus bersikap agresif.
AS juga terus memperkuat pasukan di Timur Tengah untuk menghadapi ancaman Iran, dan menjaga pasokan minyak.
(ayp/ayp)