Jakarta, CNN Indonesia -- Penerbangan sipil
Iran mengonfirmasi dua
rudal ditembakkan ke
pesawat komersial Ukraina hingga jatuh dan menewaskan seluruh penumpang dan awak.
Hal itu diketahui dalam laporan investigasi awal yang diposting di situs resmi penerbangan sipil Iran pada Senin malam (20/1).
"Penyelidik menemukan dua rudal Tor-M1 ditembakkan ke pesawat," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari
AFP, Selasa (21/1).
Saat ini tengah diselidiki seberapa besar dampak hantaman rudal terhadap kecelakaan pesawat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tor-M1 adalah sistem rudal jarak dekat darat-ke-udara yang dikembangkan oleh Uni Soviet untuk menargetkan pesawat atau rudal jelajah.
Pernyataan penerbangan sipil Iran itu mengonfirmasi laporan The New York Times yang menunjukkan dua rudal Iran diluncurkan ke langit sebelum mengenai pesawat Boeing 737 milik maskapai Ukraine International Airlines.
[Gambas:Video CNN]Dalam laporan itu, The New York Times menampilkan rekaman video dua rudal ditembakkan secara terpisah dengan jeda 30 detik.
Pesawat yang mengangkut 176 penumpang dan awak itu jatuh tak lama setelah lepas landas pada Rabu (8/1).
Insiden itu terjadi ketika Iran tengah bersiaga untuk membalas serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan jenderal mereka, Qasem Soleimani di Irak. Pasukan Garda Revolusi Iran tak sengaja menembak pesawat itu.
Militer Iran baru mengakui salah sasaran tiga hari setelah kejadian. Bahkan, dilaporkan sempat ada upaya untuk menutupi kejadian tersebut.
Presiden Hassan Rouhani mengakui kesalahan angkatan bersenjata Iran tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina sehingga menewaskan seluruh penumpang dan awak.
Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran menyatakan unit pasukan di bawah kendalinya bertanggung jawab menembak jatuh pesawat Ukraina dengan rudal.
Hajizadeh menjelaskan bahwa operator rudal coba menghubungi komandannya sebelum menembakkan serangan. Namun, komunikasi yang terputus membuat operator rudal mengambil keputusan langsung melancarkan tembakan.
(dea)