Hong Kong Ubah Pulau Wisata Jadi Pusat Karantina Virus Corona

CNN Indonesia
Senin, 27 Jan 2020 16:37 WIB
Hong Kong menyiapkan kamp karantina khusus di Lady MacLehose Holiday Village untuk warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Ilustrasi. Hong Kong mengubah pulau wisata menjadi kamp karantina orang yang terduga terinfeksi virus corona. (Foto: Hector RETAMAL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hong Kong menyiapkan kamp karantina khusus di Lady MacLehose Holiday Village untuk warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pulau wisata seluas 13,2 hektare itu berada di kawasan hutan lindung Taman Wisata Sai Kung.

Dilansir CNN, pemerintah Hong Kong sejak 23 Januari lalu telah mengubah lokasi liburan tersebut menjadi pusat karantina untuk menampung orang yang terinfeksi virus corona.

Sebuah pos pemeriksaan didirikan di pintu masuk area taman nasional yang tenang untuk memantau orang-orang yang masuk dan keluar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Departemen Layanan Hiburan dan Kebudayaan, Lady MacLehose Holiday Village mengatakan area mereka bisa menampung 268 tenda berkemah dan 52 bungalow.

Lokasi ini menjadi tempat ketiga kamp karantina korban terduga terinfeksi virus corona.

Sebelumnya pemerintah China juga telah mengubah Lei Yue Mun Park dan sebuah bangunan di kota Fanling untuk menjadi pusat karantina orang yang diduga terinfeksi virus corona.

"Untuk mengatasi kebutuhan karantina di masa depan, Departemen Kesehatan telah menghubungi pengelola desa wisata di bawah organisasi non-pemerintah lain sebagai tempat potensial sebagai pusat karantina," tulis pemerintah Hong Kong dalam pernyataannya.

[Gambas:Video CNN]

Hanya saja, rencana pemerintah untuk membuat pusat karantina mendapat protes keras dari warga di kota Fanling. Ratusan warga melayangkan protes keras hingga melemparkan bom molotov sebagai bentuk kekecewaan pembangunan pusat karantina di Fanling, daerah yang berbatasan dengan China.

Bangunan apartemen tidak berpenghuni itu rencananya akan diubah dan digunakan sebagai pusat karantina sementara warga yang diduga terinfeksi virus corona.

Warga sempat memblokade jalan dan bentrok dengan polisi pada Minggu (26/1). Pedemo juga meminta pemerintah Hong Kong menutup daerah perbatasan dengan China untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hingga saat ini Hong Kong telah mengonfirmasi delapan kasus penyebaran virus corona.

Kementerian Kesehatan Hong Kong mengatakan hingga Senin (27/1) siang ada 107 orang yang sedang dikarantina dan 77 kasus terduga virus corona.

Pemerintah mencatat 2.000 orang telah terinfeksi virus corona di China. Penyebaran virus corona hingga kini telah mencakup Amerika Serikat, Prancis, Australia, Thailand, Filipina, dan Singapura. (cnn/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER