Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok
Taliban mengklaim sebuah pesawat yang jatuh di Provinsi Ghazni,
Afghanistan, adalah milik Angkatan Udara
Amerika Serikat. Mereka menyatakan seluruh awak dan penumpang yang berada di pesawat meninggal.
"Sebuah pesawat milik penjajah Amerika jatuh di Provinsi Ghazni," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, seperti dilansir
AFP, Senin (27/1).
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sampai saat ini belum membenarkan pernyataan tersebut. Pesawat nahas tersebut membawa enam awak dan 38 penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burung besi itu jatuh di wilayah pegunungan sekitar 20 kilometer dari Ibu Kota Kabul.
Juru Bicara Komando Pusat AS, Mayjen. Beth Riordan, belum memberikan komentar soal klaim Taliban. Dia hanya mengatakan insiden tersebut masih diselidiki.
[Gambas:Video CNN]Akan tetapi, di media sosial beredar gambar pesawat Bombardier E-11A dengan logo Angkatan Udara AS pada bagian tubuh. Pesawat tersebut kerap digunakan untuk misi pengintaian.
Muncul dugaan pesawat yang jatuh adalah milik maskapai Afghanistan, Ariana Airlines. Namun pihak Ariana Airlines kepada Associated Press mengatakan bahwa tidak ada satu armadanya yang jatuh di Afghanistan. Dalam situs resminya, pihak maskapai juga mengatakan jika semua pesawatnya tetap beroperasi dan aman digunakan.
Provinsi Ghazni merupakan daerah pegunungan yang terletak di kaki pegunungan Hindu Kush. Taliban menguasai area sekitar setengah area Afghanistan, termasuk provinsi Ghazni.
Taliban memang kerap mengincar pesawat milik pasukan koalisi NATO, tetapi target utama mereka umumnya adalah helikopter.
(ayp/ayp)