Jakarta, CNN Indonesia -- Hamas memuji serangan tabrak lari yang dilakukan milisi
Palestina di
Yerusalem hingga melukai belasan tentara
Israel pada Kamis (6/2).
Salah satu faksi besar Palestina itu menganggap insiden tersebut sebagai pembalasan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama atas proposal damai Timur Tengah gagasannya yang baru ia rilis.
Proposal yang dianggap Trump sebagai Kesepakatan Abad Ini berisikan gagasan mengenai solusi perdamaian Palestina-Israel yang cenderung berpihak pada Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan serangan itu adalah bagian dari operasi 'perlawanan' termasuk serangkaian demonstrasi di Tepi Barat.
"Tindakan perlawanan di seluruh Tepi Barat, Palestina--bentrokan antara orang-orang kami dari selatan hingga utara Tepi Barat, dan operasi perlawanan di jantung wilayah Yerusalem hari ini--adalah tanggapan praktis dari bangsa kami terhadap pengumuman Trump terkait Kesepakatan Abad Ini," kata Qassem.
Tak hanya pemerintah Palestina dan negara Muslim, warga Palestina turut memprotes Kesepakatan Abad Ini yang kontroversial.
[Gambas:Video CNN]Palestina menolak keras proposal gagasan Trump itu yang dinilai hanya mengakomodasi hak Israel dan tak sejalan dengan hukum internasional.
Dilansir dari
AFP, serangkaian demonstrasi juga berlangsung di perbatasan Israel-Palestina di Tepi Barat hingga memicu bentrokan antara pedemo Palestina dan tentara Israel. Hingga kini, satu orang pedemo Palestina berusia 19 tahun dilaporkan tewas dalam bentrokan di Jenin, utara Tepi Barat pada Kamis pagi.
Di selatan kota Hebron, seorang remaja Palestina juga dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pedemo dan tentara Israel.
Trump merilis Kesepakatan Abad Ini pada minggu lalu. Dalam proposal itu, AS menyatakan bahwa Yerusalem sepenuhnya akan menjadi ibu kota Israel. Sedangkan Palestina akan diberikan hak untuk mengelola Yerusalem Timur sebagai ibu kota jika kelak sudah berbentuk negara.
Selain itu, proposal Trump itu juga memberikan lampu hijau untuk mencaplok beberapa wilayah Tepi Barat yang selama ini bagian dari Palestina.
Trump juga berjanji akan menggalang dana investasi internasional sebesar US$50 miliar atau Rp682 triliun demi membangun negara Palestina baru. Ia bahkan telah mengunggah peta Palestina baru versi dirinya melalui akun Twitter pribadi.
Ia mengklaim Palestina akan menerima kesepakatan damai buatannya itu.
(rds/dea)