Lelaki India Perkosa Anak-anak di Lahan Kedutaan AS

CNN Indonesia
Jumat, 07 Feb 2020 20:31 WIB
Seorang lelaki India memperkosa seorang anak di dalam kawasan kedutaan AS di New Delhi.
Seorang lelaki India memperkosa seorang anak di dalam kawasan kedutaan AS di New Delhi. (Ilustrasi/Istockphoto/Coldsnowstorm)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang lelaki India ditangkap karena memperkosa seorang anak berusia lima tahun. Peristiwa itu dilaporkan terjadi di dalam kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat di New Delhi.

Menurut perwakilan Kepolisian New Delhi, Deputi Komisioner Eish Singhal, pelaku yang berusia 25 tahun mulanya melihat korban sedang bermain di luar gedung kedutaan AS. Pelaku lantas mengajak korban dengan iming-iming sesuatu, lalu memperkosanya.


Orang tua korban yang merupakan staf pesuruh di Kedutaan AS mencurigai tingkah laku anaknya. Korban lantas mengatakan dia diperkosa dan menyebutkan pelakunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban bisa mengenali pelaku dan tidak ragu," kata Singhal seperti dilansir CNN, Jumat (7/2).

Kejadian itu mengejutkan kedutaan besar AS.

[Gambas:Video CNN]

"Kami sangat terganggu atas kejadian tersebut. Kami akan mengambil tindakan dan membawa masalah ini kepada kepolisian. Tentu kami akan bekerja sama dengan mereka," kata juru bicara kedutaan AS yang tidak disebutkan namanya.

Perkosaan menjadi masalah serius di India. Terutama setelah kasus perkosaan yang dilakukan beramai-ramai pada 2012 sehingga menyebabkan korban meninggal.

Menurut catatan kepolisian India, rata-rata mereka menerima laporan seratus perkosaan setiap hari. Dari data tiga tahun lalu, dilaporkan terjadi 32 ribu kasus perkosaan di India.


Akan tetapi, jumlahnya korban diperkirakan jauh lebih besar. Sebagai reaksi atas maraknya perkosaan, anggota parlemen India setuju mengubah undang-undang antiperkosaan, salah satunya penerapan hukuman mati jika korbannya berusia di bawah 12 tahun.

Di sisi lain, perempuan yang menjadi korban perkosaan akan dicap negatid di kalangan masyarakat India. Alhasil, diyakini banyak perempuan setempat yang memilih tutup mulut ketimbang melaporkan perkosaan yang dialami. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER