Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah
korban tewas akibat penembakan yang dilakukan seorang
tentara Thailand, Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma meningkat dari semula 21 orang menjadi 26 orang. Sementara pelaku telah ditembak mati oleh petugas keamanan
Thailand.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha menyatakan motif penembakan dilatari masalah pribadi, yakni masalah penjualan rumah. Namun, belum diketahui lebih rinci mengenai perkara tersebut.
"Ini karena masalah pribadi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi yang terakhir terjadi," ujarnya, dikutip dari
AFP, Minggu (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara polisi setempat menyatakan penembakan di kota Nakhon Ratchasima itu bermula dari insiden di sebuah barak militer. Di lokasi ini, pelaku menembak mati tiga orang, seorang di antaranya merupakan tentara.
"Dia mencuri satu kendaraan militer dan menuju pusat kota," kata Letnan Kolonel (pol) Mongkol Kuptasiri.
Pelaku kemudian menggunakan senjata yang ia curi, termasuk sebuah senapan mesin, untuk memberondong warga di sebuah pusat perbelanjaan.
"Dia menggunakan senapan mesin dan menembak orang-orang tak berdosa. Banyak yang mati dan terluka," sambung Mongkol Kuptasiri.
Seorang saksi mata yang berada di mal sebelum serangan itu terjadi mengungkapkan kepada
AFP, pusat perbelanjaan saat itu penuh dengan pengunjung.
 Ilustrasi: Seorang tentara Thailand memberondong sebuah pusat perbelanjaan dengan tembakan. Sebanyak 26 orang tewas, beberapa di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit. (Foto: AP Photo/Sakchai Lalitkanjanakul) |
"Ada banyak orang di mal hari itu," kata seorang warga berusia 32 tahun.
Saat pelaku masih bersembunyi di dalam mal, polisi mematikan lampu jalan di bawah pusat perbelanjaan Terminal 21 itu. Lalu mengepung gedung tersebut.
Di sisi lain, pelaku penembakan sempat mengunggah foto dan tulisannya di halaman Facebook-nya ketika serangan itu berlangsung. "Haruskah saya menyerah?" tulis dia, "Tidak ada yang bisa lolos dari kematian," sambung pelaku lagi.
[Gambas:Video CNN] (uli/nma)