Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Palestina Mahmud Abbas secara tegas menolak rencana damai yang sempat dilontarkan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump terkait solusi mendamaikan konflik dengan Israel.
"Kami menolak rencana Amerika-Israel, yang mempertanyakan hak-hak sah warga Palestina," ujar Abbas saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (11/2).
Dilansir
AFP, Abbas juga mengatakan dunia sejatinya menolak rencana Trump yang membatasi kedaulatan Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump dalam sebuah paparan bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada akhir Januari lalu sempat mengutarakan rencana perdamaian konflik Israel dan Palestina.
Trump menyatakan Kota Yerusalem akan menjadi obu kota Israel, sebagai bagian dari peta jalan perdamaian Timur Tengah. Sementara Palestina akan diberikan hak mengelola Yerusalem Timur sebagai ibu kota jika diakui sebagai negara.
"Yerusalem akan tetap milik Israel sebagai ibu kota dan tidak bisa dipisahkan," kata Trump seperti dilansir CNN.
Trump mengklaim usulnya menguntungkan Israel dan Palestina. Yakni dengan solusi dua negara yang menjadi jalan keluar untuk bangsa Palestina dan Israel.
"Hari ini Israel mengambil langkah besar untuk perdamaian. Ini proses yang sangat panjang. Seluruh muda-mudi di Timur Tengah bersiap untuk menyongsong pemerintahan baru di kawasan itu, dan menyadari terorisme serta ekstremisme adalah musuh bersama," kata Trump.
"Rencana ini akan menambah wilayah Palestina sebanyak dua kali lipat, dan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Amerika Serikat dengan bangga akan mendirikan kedutaan besar di sana."
(afp/evn)