WNI di Kapal Diamond Princess Berdoa Supaya Segera Dievakuasi

CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2020 13:19 WIB
Sejumlah WNI awak kapal Diamond Princess yang dikarantina karena virus corona di Jepang berharap secepatnya dievakuasi.
Sejumlah WNI awak kapal Diamond Princess yang dikarantina karena virus corona di Jepang berharap secepatnya dievakuasi. (AP/Jae C. Hong)
Denpasar, CNN Indonesia -- Puluhan warga Indonesia (WNI) yang menjadi awak kapal pesiar Diamond Princess saat ini masih dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang akibat penyebaran virus corona (Covid-19). Mereka kini berusaha saling memberi dukungan satu sama lain sambil berharap kejelasan sikap pemerintah soal rencana evakuasi.

I Wayan Sudiarta, salah satu kru kapal tersebut yang berasal dari Tabanan, Bali tak menampik bahwa saat ini mereka diliputi rasa cemas. Ia mengatakan, untuk melawan perasaan tersebut, mereka harus saling mendukung.

Tiga pekan lebih Wayan dan puluhan rekannya sesama WNI berada dalam kapal yang dikarantina dan khawatir sewaktu-waktu bisa tertular virus corona. Dia mengatakan mereka mencoba untuk tetap tenang sembari menunggu proses evakuasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya pasti kami semua saling support (mendukung) dan berusaha tetap tenang di kondisi yang seperti saat ini," ujar Sudiarta saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/2).


Kabar mengenai sejumlah rekan mereka di kapal tersebut positif terjangkit virus corona membuat Sudiarta dan sejumlah temannya merasa resah. Ia khawatir jika pemerintah tidak segera menjemput mereka yang masih belum tertular, ada kemungkinan jumlah tersebut bertambah.

Sudiarta yang baru dua kali menjalani kontrak kerja di kapal tersebut mengatakan, selain dukungan sesama kru, ia dan teman-temanya hanya bisa berdoa agar tidak menjadi korban Covid-19.

"Hanya dua cara itu yang kami lakukan setiap saat agar bisa melewati hari-hari di dalam kapal. Kami berdoa semoga tak ada lagi yang positif," katanya.

Sudiarta menyatakan, dari 78 WNI yang berada di kapal tersebut, sekitar 17 orang adalah warga Bali.

Tidak Tahan

Perasaan Sudiarta tak menentu saat melihat kru Kapal Diamond Princess dari negara lain sudah dijemput pemerintah masing-masing. Pria berusia 24 tahun itu berharap agar pemerintah Indonesia juga melakukan hal yang sama secepat mungkin.

[Gambas:Video CNN]

Sudiarta dan teman-temanya mengaku ingin sekali cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga. Ia mengatakan tidak tahan dengan situasi di dalam kapal meski segala sesuatunya terpenuhi.

"Filipina hari ini disembark (diturunkan dari kapal untuk dievakuasi). Kami Indonesia kapan?," tulis Sudiarta melalui pesan WhatsApp.

Menurut Sudiarta, besok giliran pemerintah India yang akan menjemput warganya yang bekerja sebagai kru di kapal tersebut.

Ia mencoba paham dengan situasi seperti ini banyak yang perlu dipertimbangkan. Namun, Sudiarta mengatakan dia dan teman-temannya dinyatakan tidak terjangkit virus corona setelah menjalani proses pemeriksaan dan observasi.

"Untuk pemerintah, kami kru yang sudah dinyatakan negatif Covid-19, bukan kami yang berbahaya, kami juga Indonesia. Kami ingin pulang ke tanah air. Keluarga kami semua khawatir dengan keadaan kami di sini," katanya.
WNI di Kapal Diamond Princess Berdoa Supaya Segera DievakuasiKapal pesiar Diamond Princess. (Kenzaburo Fukuhara/Kyodo News via AP)
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto kemarin mengatakan pemerintah akan lebih berhati-hati mengenai evakuasi warga negara Indonesia yang berada di kapal pesiar Diamond Princess. Sebab menurut dia di lokasi itu dianggap menjadi episentrum (titik penyebaran Covid-19) baru.

"Diamond Princess ini ada hal-hal yang khusus, kita perlu kehati-hatian yang sangat. Kita ingat, mungkin sudah baca berita, yang dibawa ke negara lain sehat di Jepang sampai di negaranya sakit. Artinya apa? Itu episentrum (penyebaran Covid-19) baru," kata Menkes Terawan dalam jumpa pers setelah melakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, seperti dilansir Antara.

Akibat hal itu, Terawan mengatakan pemerintah bertindak lebih hati-hati dan tidak terburu-buru melakukan evakuasi.

Dia mencontohkan sejumlah negara yang melakukan evakuasi warganya lebih awal mendapati bahwa warga negara mereka ketika dievakuasi sehat. Namun, ternyata setelah tiba ternyata malah positif.

Terawan mengatakan hal itu perlu dihindari karena kasus virus corona bisa menciptakan episentrum atau pusat penyebaran baru.


"Negara kita menganut asas kehatian-hatian yang sangat. Karena posisi negara kita masih zero dan kita doakan tetap zero. Tidak ada. Karena itu kita harus berhati-hati, berkoordinasi dengan pihak Jepang," kata Terawan. (put/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER