Mahathir Sebut Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Buat Koalisi Rusak

CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2020 16:01 WIB
Eks PM Malaysia, Mahathir Mohamad, menuduh penerusnya, Muhyiddin Yassin, dan Anwar Ibrahim sebagai biang krisis politik.
Eks PM Malaysia, Mahathir Mohamad, menuduh penerusnya, Muhyiddin Yassin, dan Anwar Ibrahim sebagai biang krisis politik. (Behrouz MEHRI / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyalahkan penggantinya, Tan Sri Muhyiddin Yassin, dan Presiden Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, terkait gejolak politik di negara itu yang membuat koalisi Pakatan Harapan yang tengah berkuasa menjadi berantakan.

Dalam rapat Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang dipimpinnya pada akhir pekan lalu, Mahathir mengatakan krisis politik terjadi ketika Muhyiddin mencoba mengimbangi hasrat Anwar yang ingin menjadi perdana menteri.


Menurut Mahathir, krisis tersebut terjadi setelah Muhyiddin memutuskan Bersatu keluar dari Pakatan Harapan dua pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di hari saat kami menghadiri rapat Dewan Pimpinan Pakatan, saya menerima informasi dari sekretaris politik bahwa Anwar meminta supaya saya menunjuknya sebagai wakil perdana menteri," kata Anwar, seperti dilansir AsiaOne, Selasa (3/3).

"Tentu kami marah. Namun, hal itu tidak terjadi, karena seluruh pemimpin Pakatan masih mendukung saya. Muhyiddin ingin mencari-cari alasan supaya terjadi krisis, tetapi dia tidak bisa mendapatkannya dari Anwar," ujar Mahathir.

"Ketika dia (Muhyiddin) memutuskan Bersatu keluar dari Pakatan, saat itulah krisis sebenarnya terjadi," sambung Mahathir.

Setelah kejadian tersebut, Anwar mendesak untuk kembali menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri. Saat itu Mahathir kalah karena hanya mendapatkan 60 suara, sedangkan Anwar 92 suara.

[Gambas:Video CNN]

"Karena Anwar meminta Pakatan mencalonkannya. Jika Pakatan memilih saya, maka saya bisa meraih dukungan mayoritas. Dia (Anwar) sangat menginginkan menjadi perdana menteri, meskipun dia tahu sangat sulit meraih suara mayoritas," kata Mahathir.

Mahathir menyatakan Anwar sangat terobsesi menjadi perdana menteri. Namun, menurut dia saat ini dia mendapat lebih banyak dukungan.

"Di masa lalu dia (Anwar) memang banyak didukung," ujar Mahathir.

Secara terpisah, Anwar menyatakan partainya masih solid setelah gejolak politik tersebut.


"Partai kami masih kompak. Tentu mereka kecewa karena ada kesepakatan di belakang yang dilakukan sejumlah pemimpin partai. Mereka merasa dikhianati," ujar Anwar. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER