Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 2.000
masker bedah dicuri dari rumah sakit di wilayah Marseille,
Prancis.
Padahal Prancis tengah berupaya mencegah penyebaran
virus corona.
Seperti dilansir
AFP, Rabu (4/3), menurut Dinas Rumah Sakit Marseille (AP-HM), masker yang dicuri tersebut adalah persediaan untuk staff dan pasien yang menjalani bedah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AP-HM segera menyelidiki secara internal untuk mencari pelakunya," demikian isi keterangan tersebut.
Mereka menyatakan persediaan masker di rumah sakit tetap aman. Namun, mereka memutuskan kembali memesan masker untuk mengganti jumlah yang hilang, serta cairan pembersih tangan.
[Gambas:Video CNN]Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan mengambil alih kendali pasokan untuk mencegah kelangkaan dan permainan harga masker dalam menghadapi wabah virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jika terjadi kenaikan harga atau pasokan dan ketersediaan masker serta pakaian pelindung terganggu, maka akan menyulitkan upaya untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Menurut WHO, dibutuhkan 89 juta masker, 76 juta pasang sarung tangan, dan 1,6 juga kacamata setiap bulan bagi para tenaga medis yang bertugas menghadapi wabah virus corona.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
"Kelangkaan sarung tangan, masker, kacamata, alat bantu pernapasan, hingga pakaian pelindung akan membahayakan para dokter, perawat dan paramedis yang berada di garis depan memerangi wabah virus corona. Kita tidak bisa menghentikan covid-19 tanpa melindungi para tenaga kesehatan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers kemarin.
Tercatat ada 207 orang yang terinfeksi akibat virus corona di Prancis. Sebanyak tiga di antaranya meninggal.
(ayp/ayp)