Jurus Taiwan Kendalikan Stok Masker di Tengah Wabah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 18:55 WIB
Taiwan mengambil alih dan memperketat produksi, distribusi serta penjualan dan pembelian masker di tengah penyebaran virus corona.
Taiwan mengambil alih dan memperketat produksi, distribusi serta penjualan dan pembelian masker di tengah penyebaran virus corona. (AP/Chiang Ying-ying)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Taiwan menerapkan kebijakan untuk mengambil alih dan memperketat produksi, distribusi serta penjualan dan pembelian masker di tengah penyebaran virus corona.

Hal itu demi mencegah kelangkaan, penimbunan atau permainan harga akibat permintaan yang tinggi.

Sejak pemerintah Indonesia mengumumkan kasus virus corona Covid-19 di dalam negeri, tingkat pembelian masker dan alat sanitasi lainnya seperti hand sanitizer melonjak tinggi hingga terjadi kelangkaan dan memicu lonjakan harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taipei mengatakan pemerintahannya segera mengambil alih seluruh distribusi masker domestik sebulan setelah virus corona mulai menyebar dari daratan China sekitar Desember 2019 lalu.

Dalam keterangan Kantor Urusan Ekonomi dan Perdagangan (TETO) yang menjadi perwakilan Taiwan di Jakarta, mereka berkaca dari pengalaman memerangi virus SARS pada 2003 lalu. Taiwan menyadari bahwa masker merupakan salah satu benda anti-epidemi yang mudah diperoleh dan menjadi incaran masyarakat.


Sementara itu, Taiwan menuturkan masker produksi dalam negeri sangat terbatas. Mereka menyatakan 80 persen masker yang tersedia di dalam negeri adalah hasil impor.

"Untuk 'menghemat arus keluar', pada 24 Januari pemerintah Taiwan mengumumkan untuk sementara waktu melarang masker medis diekspor ke luar negeri," bunyi pernyataan TETO yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (11/3).

Selain menutup ekspor demi menghemat persediaan masker di dalam negeri, Taiwan mengatakan pemerintahnya juga langsung meminta masker medis yang diproduksi di seluruh negeri pada 31 Januari lalu.

Taiwan memberikan kewenangan Pusat Komando Epidemi untuk mendistribusikan masker-masker ke rumah sakit, minimarket, dan apotek di seluruh negeri. Mereka juga menetapkan harga jual 5 dolar Taiwan atau Rp2.000 per lembar.

"Sejak itu, harga masker medis di Taiwan ditetapkan dengan harga yang sama oleh pemerintah, dan tidak akan ada kenaikan harga," ucap TETO.
Jurus Taiwan Kendalikan Stok Masker di Tengah Wabah CoronaIlustrasi warga Taiwan mengenakan masker. (AP/Chiang Ying-ying)
TETO menyatakan kebijakan pemerintah Taiwan itu tak lama juga dicontoh oleh beberapa negara lainnya seperti Prancis.

Selain, mengatur pendistribusian masker, Taiwan juga membentuk 'Tim Nasional Masker' dan menggelontorkan modal sekitar 200 juta dolar Taiwan atau sekitar Rp95 miliar untuk menambah 60 jalur produksi masker dalam waktu singkat.

"Berkat upaya semua orang, semula untuk membangun 60 jalur produksi masker diperlukan waktu enam bulan, sekarang bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari sebulan dan memungkinkan produksi masker medis Taiwan meningkat jadi 10 juta lembar per hari pada awal Maret," ujar TETO.

Demi mencegah penimbunan masker, Taiwan juga menerapkan kebijakan pembeli masker harus menunjukkan kartu identitas asli. Setiap orang harus menunjukkan kartu asuransi nasional untuk bisa membeli masker di klinik dan apotek di sana.

[Gambas:Video CNN]

Setiap warga juga dibatasi dalam membeli masker baik jumlah dan waktu pembeliannya. Warga dengan nomor identitas ganjil dapat membeli masker di setiap Senin, Rabu dan Jumat. Sementara itu, warga dengan nomor identitas genap dapat membeli hari Selasa, Rabu, dan Sabtu.

Taiwan menuturkan hanya di hari Minggu saja semua orang dapat membeli masker tanpa melihat nomor identitas. Saat ini, Taipei memperbolehkan orang dewasa membeli 3 lembar masker dan anak-anak dapat membeli 5 lembar masker setiap harinya.

Taiwan juga memanfaatkan teknologi untuk mendata pasokan masker di seluruh toko, apotek, dan klinik.

Bersama dengan sektor swasta, Taiwan juga sedang mengembangkan banyak aplikasi untuk memantau pasokan masker bagi pembeli. Selama orang-orang menggunakan ponsel, mereka dapat memeriksa persediaan masker di semua tempat apotek melalui aplikasi tersebut terlebih dahulu sebelum membeli.
Jurus Taiwan Kendalikan Stok Masker di Tengah Wabah Corona(CNN Indonesia/Fajrian)
Hingga hari ini, Taiwan memiliki 48 kasus virus corona dengan satu kematian. Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan wilayah dan negara lainnya yang memiliki jarak lebih jauh ke daratan China, tempat virus serupa SARS itu pertama kali muncul dan menyebar. (rds/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER