Jakarta, CNN Indonesia --
India melaporkan kematian pertama karena wabah
virus corona pada Kamis (12/3). Dikutip dari
AFP, kabar kematian muncul di saat New Delhi sudah mengisolasi seluruh tempat umum seperti sekolah, teater dan bioskop hingga akhir bulan untuk mencegah perluasan pandemi di India.
Pemerintah negara bagian selatan Karnataka mengatakan bahwa seorang pria berusia 76 tahun yang meninggal telah dikonfirmasi sebagai pembawa virus corona. Saat ini, pemerintah sedang berusaha melacak mereka yang telah melakukan kontak dengannya.
India dengan 1,3 miliar penduduk dan kedekatannya dengan China sejauh ini telah melalui krisis virus global relatif tanpa cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kematian diumumkan hanya beberapa jam setelah India menangguhkan semua visa untuk wisatawan yang masuk dari Jumat dan memerintahkan penutupan sebagian besar titik perbatasan dengan negara tetangga Bangladesh dan Myanmar.
Hanya diplomat dan orang dengan visa resmi yang akan lolos dari pengekangan tersebut. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa dia sekarang telah menghentikan semua perjalanan luar negeri para menteri pemerintah.
Peringatan kesehatan telah berkembang di seluruh India karena jumlah kasus telah meningkat dari sekitar 30 pada menjadi lebih dari 70 pada.
Meskipun hanya enam kasus virus corona telah dilaporkan di New Delhi, tetapi kota dengan 20 juta penduduk tersebut sudah melakukan langkah penekanan penyebaran.
Arvind Kejriwal memerintahkan penutupan sekolah, bioskop dan teater sampai setidaknya 31 Maret dan mengatakan bahwa blok perumahan umum kosong dan rumah sakit yang sedang dibangun dapat digunakan untuk mengkarantina mereka yang terinfeksi.
"Kami memiliki tempat tidur yang cukup untuk fasilitas karantina," kata Kejriwal.
Negara bagian Kerala di bagian selatan telah terpukul paling parah dengan 17 kasus. Pihak berwenang telah mulai menggunakan pelacakan GPS pada lebih dari 730 orang yang dikarantina di distrik Pathanamthitta negara bagian untuk memastikan mereka tidak meninggalkan rumah mereka.
(afp/age)