Jakarta, CNN Indonesia -- Penduduk di Kota Turin,
Italia, yang berusia di atas 80 tahun yang terinfeksi
virus corona kemungkinan tidak bisa mendapat perawatan jika fasilitas kesehatan setempat tidak memadai.
Penyebabnya adalah fasilitas kesehatan yang terbatas dan dikhawatirkan tidak sanggup menampung seluruh pasien virus corona.
Usulan tersebut diajukan oleh Unit Manajemen Krisis di Turin. Penyebaran virus corona di Italia telah mencapai 24.747, dengan angka kematian sebanyak 1.809.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 2.335 orang.
Menyusul kapasitas perawatan intensif corona yang semakin menipis di Italia, unit tersebut mengusulkan protokol yang memuat prioritas pasien yang perlu mendapat perawatan intensif.
"Kriteria untuk akses perawatan intensif dalam kasus darurat harus mencakup usia kurang dari 80 atau skor pada Pengukuran komorbiditas Charlson (kondisi medis lain yang dimiliki pasien) kurang dari 5," demikian isi dokumen yang disampaikan unit di bawah Departemen Perlindungan Sipil wilayah Piedmont itu, seperti dikutip dari
The Telegraph, Senin (16/3).
Meski begitu, mereka yang tidak memenuhi kriteria dilaporkan masih dapat menerima semua perawatan yang bisa dilakukan.
Padahal menurut pengamatan dokter, perawatan intensif yang tidak diberikan kepada pasien virus corona dapat menyebabkan kematian.
"(Siapa yang hidup dan meninggal) ditentukan berdasarkan usia dan kondisi kesehatan," ujar seorang dokter.
Dokumen tersebut juga menekankan, peningkatan epidemi virus corona dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan medis pasien Covid-19 dan ketersediaan sumber daya.
[Gambas:Video CNN]Mereka menilai penerapan kriteria untuk pasien yang mendapat akses perawatan intensif dibutuhkan, dan disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia.
Adanya kriteria tersebut kemudian mengharuskan rumah sakit untuk fokus pada kasus-kasus yang lebih menguntungkan dalam pemberian perawatan medis secara intensif.
"Saya tidak pernah ingin melihat momen seperti itu. Itu akan mengikat," kata penasihat kesehatan Piedmont Luigi Icardi, merujuk pada kriteria yang tertulis dalam dokumen tersebut.
Dilaporkan dokumen tersebut sudah lengkap dan tinggal menunggu persetujuan dari komite teknis-ilmiah, sebelum diberlakukan di rumah sakit seluruh Italia.
Sementara ini, Italia memiliki 5.090 tempat tidur perawatan intensif yang melebihi jumlah pasien saat ini. Kapasitas tempat tidur tambahan juga dapat dibangun di klinik lokal, panti jompo, bahkan di tenda.
Namun, pemerintah Italia diklaim membutuhkan lebih banyak dokter, perawat, dan peralatan medis lainnya.
"Di Piedmont kami bertujuan untuk menunda selama mungkin penggunaan kriteria ini. Saat ini masih ada tempat perawatan intensif yang tersedia dan kami sedang bekerja untuk membuat lebih banyak," kata Presiden komite teknis-ilmiah virus corona untuk Piedmont Roberto Testi kepada
The Telegraph.
Hingga kini, Lombardia menjadi wilayah paling terdampak, disusul dengan wilayah Piedmont yang dalam satu hari mencatat 180 kasus baru 27 kematian.
"Kami ingin selambat mungkin mencapai titik di mana kami harus memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang meninggal. Dalam dunia kedokteran terkadang kita harus membuat pilihan yang sulit, tetapi penting untuk memiliki sistem tentang cara membuatnya," tambah Testi.
(ang/ayp)