Jakarta, CNN Indonesia -- Narapidana di
Amerika Serikat saat ini tengah dihadapkan pada perasaan khawatir penularan
virus corona yang bisa terjadi dengan cepat di tahanan.
Sebelumnya para ahli memperingatkan bahwa penularan virus corona berpotensi besar menyebar dengan cepat di penjara yang dipadati narapidana.
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh The Marshall Project, sebuah kelompok yang mengadvokasi peradilan pidana mengatakan jika seorang pegawai penjara dinyatakan positif Covid-19. Christopher Blackwell (38) seorang narapidana di negara bagian Washington mengaku tidak terkejut dengan kabar infeksi corona yang menimpa petugas lapas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blackwell mengatakan para tahanan disarankan untuk menjaga kebersihan lapas. Namun di sisi lain, cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol justru dilarang dan kain lap untuk mengeringkan tangan pun susah didapatkan.
Kendati pihak lapas telah memberikan peringatan, namun ia mengatakan pihak lapas tidak berupaya meyakinkan para narapidana terkait penyebaran virus corona.
"Mereka memasang tanda peringatan di telepon yang menginstruksikan kami untuk mengenakan kaus kaki saat memegang gagang telepon sebelum menggunakannya untuk menghindari penyebaran virus," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengaku lebih khawatir terhadap nasib napi lansia, termasuk salah seorang temannya yang berusia 80 tahun. Mengingat lansia merupakan kelompok usia yang paling rentan terinfeksi corona.
"Bagaimana kita (sesama napi) melindungi napi lansia di tempat yang oleh banyak orang disebut sebagai 'kotak obat' untuk penyebaran virus? Seorang napi lansia saat ini sudah diisolasi dan mereka paling rentan terhadap terinfeksi," ujar Blackwelll.
Tindakan untuk napiKekhawatiran Blackwell dan 2,2 juta napi di AS bukan tanpa alasan. Kelompok hak sipil, dokter, dan anggota parlemen sebelumnya mengingatkan potensi mematikan dari virus corona yang menyebar di balik tembok penjara.
Pemerintah diminta mengambil tindakan untuk melindungi para tahanan dari potensi tertular Covid-19 dari sesama napi.
American Civil Liberties Union (ACLU) mengirimkan surat ke pejabat federal, negara bagian dan pemerintah lokal dengan memberikan rekomendasi untuk segera mengambil tindakan terhadap para napi di penjara.
ACLU meminta para gubernur mengubah hukuman bagi para tahanan yang dianggap sangat rentan terinfeksi corona dengan masa tahanan akan berakhir dalam dua tahun ke depan.
Tak hanya itu, ACLU juga meminta polisi berhenti menangap orang dengan pelanggaran ringan. Sementara jaksa penuntut diminta untuk mencari penahanan praperadilan bila memungkinkan dan hakim lebih banyak menggelar sidang melalui telepon atau konferensi video.
Greg Gansalves, asisten profesor di Yale School of Public Health memperingatkan bahwa penjara bisa menjadi titik awal penyebaran pandemi corona. Untuk itu, ia mengimbau penjara dibuat lebih higienis dan menurunkan daya tampung di dalamnya.
"Jika ada tahanan tua yang melakukan pelanggaran ringan, biarkan mereka keluar penjara karena lebih berbahaya bagi mereka berada di dalam daripada di luar," ujarnya.
Selain meningkatkan kebersihan di dalam penjara, tahanan lansia dan dianggap rentan juga mulai diisolasi. Batasan waktu kunjungan juga mulai diberlakukan untuk menekan penyebaran virus corona dari luar lapas.
Kasus penyebaran virus corona di Amerika Serikat saat ini telah mencapai 9.025. Sekitar 139 meninggal dunia, 60 dalam kondisi serius, empat pasien dinyatakan kritis dan sembilan lainnya sembuh.
(afp/evn)