Jakarta, CNN Indonesia -- Seekor anjing di
Amerika Serikat menjadi penghibur bagi para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi
virus corona (Covid-19).
Dilaporkan
CNN, Kamis (26/3), anjing Labrador berusia satu tahun itu menghibur para pekerja medis dengan memberikan pelukan.
Ia menghibur petugas unit gawat darurat (UGD) di RS Rose Medical Center, Denver, yang membutuhkan istirahat mental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Susan Ryan, dokter UGD di rumah sakit tersebut, menangani pasien yang masuk ke UGD terkadang menciptakan pengalaman buruk yang tidak dapat dihapus dari pikiran, dan berdampak pada mental.
Oleh karena itu, kehadiran seekor anjing dapat berguna untuk menenangkan diri dan melupakan pengalaman lampau.
Setelah bersih-bersih usai menangani seorang pasien, Ryan pun duduk dan menghabiskan waktu istirahat bersama sang anjing, Wynn.
"Ketika kamu berada di hadapan anjing dan membelai mereka, kamu meluangkan waktu sejenak untuk menempatkan dirimu pada masa sekarang," kata Ryan.
Wynn akrab dengan para tenaga medis karena ia sudah diasuh dan dilatih oleh Ryan sejak berusia delapan minggu. Ryan sering membawanya ke rumah sakit untuk berkunjung.
[Gambas:Video CNN]Wynn dilatih untuk menjadi anjing penolong di organisasi nirlaba Canine Companions for Independence. Organisasi tersebut menyediakan anjing-anjing penolong secara gratis untuk orang dewasa, anak-anak, dan veteran difabel yang membutuhkan bantuan.
Ryan akan mengasuh Wynn hingga usianya 18 hingga 22 bulan. Wynn kemudian akan dipindahkan ke dalam program pelatihan profesional di pusat pelatihan organisasi.
Untuk saat ini, Wynn ditempatkan di kantor pekerja sosial dan siap dipanggil untuk staf yang membutuhkan guna menghilangkan stres.
Para pekerja sosial juga menyediakan ruangan dengan cahaya lampu yang redup dan musik meditasi untuk memberikan tempat yang nyaman bagi staf medis untuk beristirahat sejenak sebelum kembali ke pekerjaan mereka.
Selain fasilitas istirahat dan hiburan yang disediakan rumah sakit, Ryan mengimbau kepada orang-orang untuk selalu menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan menjaga kesehatan diri. Dengan begitu, mereka juga dapat meringankan tugas para tenaga medis.
"Ini akan mengurangi lonjakan yang akan menghantam kita. Tapi kami bersumpah akan tetap bertahan dan berjaga," kata Ryan.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Ia juga mengapresiasi gerakan masyarakat yang muncul di sosial media untuk mendukung para petugas kesehatan. Seperti tagar #Solidarityat8 yang mengimbau orang-orang untuk bertepuk tangan dan bersorak pada pagi hari di balkon ataupun lewat jendela.
Hal tersebut dilakukan untuk memberi penghormatan pada petugas yang bekerja di rumah sakit, klinik, hingga panti jompo dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Kita semua terlibat dalam hal ini bersama. Kita dapat terhubung dengan kebaikan dan cinta," ucap Ryan.
Hingga Kamis (26/3), Johns Hopkins University mencatat, ada 214 kasus virus corona dan tiga kematian yang terkonfirmasi di Denver, Colorado. Di Amerika Serikat sendiri sebanyak 69.197 orang dinyatakan positif virus corona dan 1.046 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
(ang/dea)