Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
India Narendra Modi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat negara itu karena memberlakukan kebijakan
lockdown selama 21 hari untuk mencegah penularan corona (
Covid-19) meluas.
Akibat
lockdown negara berpopulasi 1,3 miliar jiwa itu, banyak para pekerja harian yang kesulitan keuangan.
"Saya yakin kalian semua akan memaafkan saya... Saya harus mengambil keputusan yang telah membuat anda semua tak nyaman dalam berbagai cara, terutama para saudara dan saudariku yang miskin" demikian pernyataan Modi yang disiarkan radio seperti dilansir dari
AFP, Minggu (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lockdown di India telah diberlakukan hingga tiga pekan ke depan.
"Untuk menyelamatkan India, untuk menyelamatkan setiap warga negara, untuk Anda, keluarga Anda... Setiap jalan, setiap kampung akan dilakukan
lockdown," kata Modi.
Per Minggu, jumlah kasus positif di India mencapai 519 kasus, termasuk 10 kematian.
[Gambas:Video CNN]Seluruh perbatasan pun telah ditutup, termasuk perbatasan antarnegara bagian untuk memastikan pembatasan pergerakan orang.
"Jika [
lockdown] 21 hari ini tak dilakukan, negara dan keluarga anda akan kembali 21 tahun... Saya tidak mengatakan ini sebagai perdana menteri, saya mengatakan ini sebagai rakyat, anggota keluarga," ujar Modi.
Di bawah kebijakan
lockdown itu, jika ada yang melanggar pemerintah India memberikan ancaman maksimal dua tahun penjara dan dendan yang tak disebutkan.
(afp/kid)