Jakarta, CNN Indonesia --
Jerman mencatat penurunan tajam jumlah kematian harian akibat
virus corona (Covid-19). Jerman melaporkan sebanyak 92 kematian baru pada Senin (6/4) yang merupakan angka terendah dalam sepekan terakhir
Selain angka kematian, jumlah infeksi baru juga menunjukkan penurunan yakni 3.677 orang dalam sehari, terkecil sejak 22 Maret.
Berdasarkan situs pelaporan
online Worldometers pada Minggu (5/4) kemarin, Jerman mencatat penambahan jumlah kematian lebih besar, yakni 140 orang dengan penambahan kasus sebesar 4.003.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara total, Jerman kini memiliki jumlah infeksi sebanyak 100.132 dan jumlah korban meninggal mencapai 1.584 jiwa.
Tingkat kematian di Jerman sebesar 1,58 persen dari jumlah total kasus, lebih rendah daripada banyak negara Eropa lain seperti Italia dengan tingkat kematian sebesar 12,3 persen, Spanyol 9,5 persen atau Prancis 11,5 persen.
Diketahui, dua negara bagian Jerman di selatan yakni Bavaria dan Baden-Wuerttemberg yang terkena dampak paling parah dengan jumlah kematian sebanyak 824 dari total kematian di seluruh Jerman.
Menurut Institut Robert Koch, Bavaria sendiri telah mencatat hampir sepertiga dari infeksi baru dalam 24 jam terakhir. Ibu Kota Bavaria, Munich, telah mencatat sekitar 3.500 kasus virus corona, meskipun hanya memiliki sembilan kematian. Berlin memiliki lebih dari 3.600 infeksi, sementara Hamburg hanya di bawah 3.000.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Salah satu jurus Jerman melawan virus adalah dengan melakukan tes corona secara massal dan ekstensif. Jerman rata-rata melakukan 500 ribu tes corona per minggu atau lebih dari 70 ribu tes corona per hari.
Dilansir dari
BGR, ahli virus Christian Drosten mengatakan tingkat kematian yang rendah berkorelasi langsung dengan jumlah tes yang dilakukan di Jerman.
Menurut Christian, walaupun jumlah tes memang sangat besar, tetapi itu adalah cara terbaik untuk mengatasi virus. Peneliti mengatakan bahwa jumlah tes yang tinggi memberi otoritas pemahaman yang lebih baik tentang gambaran virus corona yang lebih besar.
Mereka menyadari setiap kasus virus corona, termasuk yang lebih ringan, menjelaskan perbedaan besar antara Jerman dan negara-negara lain di Eropa dalam tingkat kematian.
Semakin cepat pasien diidentifikasi, semakin cepat mereka mendapatkan terapi dan pengobatan yang telah terbukti efektif di tempat lain.
Diagnosis dini berarti memberikan akses cepat ke tenaga medis. Tetapi diagnosis cepat terutama akan membantu pasien berisiko yang dapat dibantu dan diamati dengan baik sebelum timbulnya gejala. Menemukan kasus virus corona yang mungkin tanpa ada gejala dapat secara signifikan memperlambat penyakit.
Pengujian ekstensif Jerman dapat menyelamatkan banyak nyawa dan secara signifikan mengurangi tingkat transmisi corona. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Singapura berhasil menekan penyebaran virus corona.
Di sisi lain, Presiden Institut Robert Koch Lothar Wieler juga mengatakan bahwa tindakan pembatasan di Jerman tampaknya telah memperkecil tingkat infeksi. 16 negara bagian pun telah sepakat untuk mempertahankan pembatasan gerakan sampai setidaknya 19 April.
Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengisyaratkan bahwa
lockdown di Jerman masih akan berlaku hingga setelah Paskah, walaupun kenaikan jumlah kasus diproyeksi menurun ke depan.
(ara/dea)
[Gambas:Video CNN]