Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang nenek dan tiga anak lelakinya yang tinggal di New Orleans, Louisiana,
Amerika Serikat, dilaporkan meninggal dalam kurun waktu kurang dari dua pekan setelah dinyatakan positif mengidap
virus corona.
Seperti dilansir
NBC News, Rabu (8/4), keempat orang tersebut meninggal pada akhir Maret lalu. Mereka adalah Antoinette Franklin (86) dan tiga anaknya, Herman Franklin Jr. (71), Timothy Franklin (61), dan Anthony Franklin Sr. (58).
Empat warga peranakan Afrika-Amerika tersebut dilaporkan meninggal antara 20 sampai 30 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Juru Bicara Kantor Forensik New Orleans, Jason Melancon, keempat penduduk tersebut memang positif virus corona. Namun, penyebab kematian mereka belum bisa dipastikan.
Anak salah satu mendiang, Anthony Franklin, mengatakan "Paman saya me, nenek saya meninggal, ayah saya juga meninggal, kemudian paman saya yang lain juga meninggal".
"Kematian mereka terjadi dalam delapan hari. Ini menyedihkan," ujar Anthony.
Istri mendiang Anthony Franklin Sr., Jacqueline, mengatakan kejadian yang dialaminya harus membuat penanganan terhadap wabah virus corona harus dilakukan secara serius.
"Saya hanya ingin dunia mengetahui bahwa apa yang terjadi kepada keluarga Franklin bisa terjadi terhadap keluarga lain," ujar Jacqueline.
"Mari sikapi ini secara serius. Anak saya harus mengubur ayahnya, neneknya, serta kedua pamannya," kata Jacqueline.
Menurut Gubernur Louisiana, John Bel Edwards, lebih dari 70 persen korban meninggal akibat virus corona di AS adalah warga kulit hitam.
"Hal ini harus menjadi perhatian dan kami harus mencari cara secepatnya untuk memperlambat kecenderungan ini," kata Edwards.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins memaparkan sampai saat ini ada 399.929 kasus virus corona di AS, dengan 12.911 di antaranya meninggal.
(ayp/ayp/ayp)
[Gambas:Video CNN]