Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 60 persen penumpang dan awak kapal pesiar Greg Mortimer dilaporkan positif
virus corona, dan saat ini kapal itu berada di lepas pantai
Uruguay karena ditolak merapat ke pelabuhan
.
Seperti dilansir
CNN, Rabu (8/4), menurut laporan ada 128 penumpang dan awak kapal Greg Mortimer yang positif virus corona. Kapal tersebut dilaporkan mengangkut 217 orang.
Menurut laporan, kapal yang dioperasikan perusahaan asal Australia, Aurora Expeditions, bertolak pada 15 Maret menuju Antartika dan South Georgia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal April lalu, kapal Greg Mortimer melego jangkar di perairan Uruguay karena pemerintah setempat menolak memberi izin kapal tersebut merapat ke pelabuhan karena khawatir dengan penyebaran virus corona.
Akan tetapi, enam orang penumpang yang membutuhkan perawatan khusus dilaporkan sudah dibawa ke darat dan dilarikan ke rumah sakit di Montevideo. Proses pemindahan penumpang tersebut dilakukan di tengah laut, dibantu anggota Angkatan Laut Uruguay yang menggunakan pakaian pelindung.
Para penumpang dari Eropa dan Amerika Serikat yang dinyatakan positif virus corona diminta tetap berada di kapal, sampai dinyatakan negatif pada tes selanjutnya. Jika dinyatakan negatif, maka mereka akan dipulangkan mealui Brasil difasilitasi oleh pihak Aurora Expeditions.
Menurut pihak Aurora Expeditions, dokter yang disiagakan di kapal juga dilaporkan mengalami gejala infeksi virus corona, yakni demam.
"Kami sedang menyusun relawan medis cadangan," demikian pernyataan Aurora Expeditions.
Aurora Expeditions sudah berulang kali meminta izin kepada pemerintah Uruguay untuk bisa merapat di pelabuhan, tetapi ditolak. Pemerintah Uruguay menyatakan akan mengizinkan evakuasi para penumpang asal Selandia Baru dan Australia pekan ini.
Mereka kemungkinan akan dijemput dengan pesawat yang disewa Aurora Expeditions dan diterbangkan menuju Melbourne pada Kamis (9/4) besok, dan akan dikarantina selama dua pekan setelah tiba.
"Kami sedang mengupayakan penerbangan dan pesawat sewaan untuk seluruh penumpang dengan tujuan memulangkan mereka secepat mungkin," kata Aurora Expeditions.
"Kami merencanakan untuk mengevakuasi mereka secepatnya, tetapi karena yang sulit maka kemungkinan yang didahulukan pulang adalah penumpang asal Australia dan Selandia Baru, dan kemudian menyusul penumpang asal Eropa dan Amerika Utara," lanjut Aurora Expeditions.
 (CNN Indonesia/Fajrian) |
Lebih dari belasan kapal pesiar saat ini tidak bisa merapat ke pelabuhan karena ditolak sejumlah negara, dengan alasan untuk menghindari penyebaran virus corona.
(ayp/ayp)
[Gambas:Video CNN]